Oleh: Aulia Humairoh
Mahasiswi STEI SEBI
SAAT ini kita sudah berada di zaman yang semakin berkembang, sebagai pemuda penerus bangsa jangan membuat kita terlena dengan apa yang ada di dunia ini. Jangan lupakan hal-hal yang patut kita penuhi sebagai seorang Muslim. Menjaga diri dengan sebaik mungkin karena banyak diantara kita seperti tidak mempunyai harga diri. Karena memang saat ini godaan iman itu semakin besar yang membuat kita tidak bisa istiqamah di jalan-Nya.
Pemuda sebagai harapan bangsa yang menjadi tombak peradaban untuk memajukan bangsanya itu sendiri. Pasti kita pun sudah tidak asing dengan kalimat dari tokoh pahlawan kita Ir. Soekarno, “Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Sudah tidak asing bukan dengan kalimat tersebut?
BACA JUGA: Karakter Kuat Ali bin Abi Thalib
Kita sebagai pemuda Islam memang harus benar-benar bisa menjaga diri ini untuk dapat berpegang teguh di jalan-Nya. Sebagai pemuda Muslim kita juga perlu memiliki karakter seorang Muslim yang sejati. Lalu apa saja yang termasuk dalam karakter seorang Muslim yang sejati itu?
• Salimul ‘Aqidah (Aqidah yang lurus)
Aqidah yang lurus merupakan hal yang harus ada pada setiap Muslim. Dengan aqidah yang lurus ini, seorang Muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kelurusan dan kemantapan aqidah ini, seorang Muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah. Dalam dakwahnya kepada para sahabat, Rasulullah pun mengutamakan pada pembinaan aqidah, iman dan tauhidnya.
• Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)
Ibadah yang benar merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam salah satu haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul SAW yang tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.
• Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
Akhlak yang kokoh merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap Muslim, baik itu dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang kokoh ini, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Memiliki akhlak yang kokoh bagi umat manusia begitu penting, dengan demikian Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung. Sehingga terdapat di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya:
‘‘Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung. ’’ (QS 68:4)
• Mutsaqqoful Fikri (Wawasan yang luas)
Wawasan yang luas merupakan salah satu yang wajib dimiliki sebagai pribadi Muslim. Dan karena itu pula salah satu sifat Rasulullah SAW adalah fathanah (cerdas) dan dalam Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang membuat manusia untuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.” Katakanlah: “pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.”
Adapun salam firman Allah yang lainnya, “Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir”. (QS 2:219)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan kecuali harus dimulai dengan berpikir. Karenanya seorang Muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Untuk mencapai wawasan yang luas maka kita dituntut untuk mencari atau menuntut ilmu, seperti yang disabdakan beliau SAW:
“Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim”. (Muttafaqun ‘alaihi)
Karena dengan ilmu pulalah kita akan meluruskan niat dan membenarkan amal.
• Qowiyyul Jismi (Jasmani yang kuat)
Kekuatan jasmani merupakan salah satu yang wajib dimiliki oleh pribadi Muslim. Kekuatan jasmani berarti seorang Muslim memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga dapat melaksanakan sunnah Rasulullah SAW seperti shalat, puasa, zakat dan haji yang dimana harus dilakukan dengan fisik yang sehat dan kuat. Apalagi untuk berperang di jalan Allah ataupun perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian. Pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, ketika kita sakit anggaplah sebagai sesuatu hal yang wajar. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”. (HR. Muslim)
• Mujahadatun Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
Berjuang melawan hawa nafsu merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang Muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada hal-hal yang baik dan buruk. Melaksanakan kecenderungan pada hal-hal yang baik dan menghindari yang buruk sangat menuntut adanya kesungguhan, dan kesungguhan itu ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu, hawa nafsu yang ada pada diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah SAW pun bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam).” (HR. Hakim)
BACA JUGA: Karakter Orang Munafik; Mempercepat Shalat
• Harishun ‘ala Waqtihi (Disiplin waktu)
Terkadang kita masih belum bisa disiplin dengan waktu. Padahal disiplin waktu merupakan sikap yang harus ada pada setiap Muslim. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah didalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal ‘asri, wallaili dan sebagainya. Oleh karena itu, setiap Muslim dituntut untuk dapat disiplin mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu yang telah berlalu tidak ada yang sia-sia.
• Munazhzhamun fi Syu’unihi (Teratur dalam suatu urusan)
Teratur dalam suatu urusan termasuk kepribadian seorang Muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Dimana segala suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas tersebut.
• Qodirun ‘alal Kasbi (Mandiri)
Sebagai Muslim kita harus mandiri, terutama mandiri dari segi ekonomi. Berkaitan dengan kemandirian inilah seorang Muslim amat dituntut memiliki keahlian yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadikan ia mendapat rezeki dari Allah SWT, karena rezeki yang telah Allah sediakan harus dijemput dengan skill yang kita miliki.
• Naafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi orang lain)
Maksud manfaat di sini adalah manfaat yang baik sehingga dimanapun kita berada orang-orang yang disekeliling kita dapat merasakan manfaat dari keberadaan kita. Dengan demikian setiap Muslim harus selalu mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakat.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Qudhy dari Jabir)
Demikianlah karakter seorang Muslim yang sejati, semoga kita dapat menambah kapasitas dan kualitas pada diri kita ya. Dan senantiasa istiqamah dalam karakter-karakter yang telah saya paparkan di atas. []