SYIRIK adalah perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya, menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a dan sebagainya kepada selain-Nya.
Dan di jaman yang katanya sudah serba modern ini tidak sedikit yang melakukan hal-hal tersebut.
Di bawah ini terdapat beberapa macam Syirik Besar yang mungkin ada sebagian orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah berbuat Syirik.
1 Beristighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) dan isti’anah (minta perotolongan) kepada orang mati atau ghaib
Sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla:
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (QS An-Nahl: 20-21)
BACA JUGA: Awas Syirik Kecil, Allah Marah
Dan firman Allah:
“Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (QS Al-Anfaal: 9)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku ber-istighatsah (meminta pertolongan).” (HR Tirmidzi)
2 Bernadzar untuk selain Allah
Allah SWT berfirman,
“Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku manadzarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam perutkku menjadi penjaga Baitil Maqdis.” (QS Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya.” (HR Bukhari)
3 Menyembelih kurban untuk selain Allah
Dalilnya firman Allah:
“Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 2)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Allah melaknat orang yang menyembelih kurban untuk selain Allah.” (Hadits riwayat Muslim)
4 Melakukan sihir
Sihir termasuk kufur (perbuatan kekafiran), dalilnya firman Allah:
“Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (QS Al-Baqarah: 102)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (yaitu) syirik kepada Allah, sihir, …..” (HR Muslim)
5 Membenarkan (mempercayai) para peramal (apranormal) dan dukun tentang ilmu ghaib
“Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan yang di bumi yang mengetahui tentang yang ghaib itu kecuali Allah.” (QS An-Naml: 65)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang mendatangi para peramal dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR Ahmad)
Tidak ada satupun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang dikehendaki oleh Allah dari rasul-rasul-Nya. Allah berfirman:
“Dialah yang mengetahui yang ghaib dan tidak seorangpun yang diberitahu tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripara Rasul.” (QS Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.” (HR Thabrani)
6 Memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak bala)
Dalilnya firman Allah:
“Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (QS Al-An’am: 17)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan daja, buanglah ia karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih memakainya, maka kamu akan merugi selamanya.” (HR Hakim)
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
“Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ma’idah: 72)
Dan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang menghadap Allah dalam keadaan berbuat syirik, pasti dia akan masuk neraka.” (HR Muslim)
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-An’am: 88)
Dan sabda Rasulullah SAW dalam hadits Qudsi:
“Allah berfirrman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa beramal dengan suatu amalan dan mempersekutukan Aku dengan yang lainnya dalam amalan itu, maka akan Kutinggalkan dia bersama sekutunya.” (HR Muslim). []
SUMBER: MUSLIMAH.OR.ID