WASHINGTON — Platform video lipsync Tiktok didenda sebesar US$5,7 juta atau sekitar Rp80 miliar oleh Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/ FTC) Amerika Serikat. Denda dijatuhkan karena flatform tersebut kedapatan mengumpulkan informasi pribadi pengguna di bawah umur 13 tahun.
Perusahaan asal China itu dijatuhi tuduhan melanggar privasi pengguna anak-anak karena telah mengumpulkan data mengenai nama pengguna, alamat surel, dan lokasi pengguna yang berusia di bawah 13 tahun secara ilegal.
BACA JUGA: Data Kominfo: Smule dan Tik Tok Jadi Aplikasi Berkonten Negatif Terbanyak
Tiktok sendiri telah sepakat untuk membayar denda dan tak mengajukan banding atas tuduhan yang dijatuhkan FTC. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, TikTok diharuskan menghapus semua video dari pengguna berusia kurang dari 13 tahun.
Selain Tiktk, dalam hasil investigasi FTC seperti dilaporkan CNN, Musical.ly, perusahaan yang juga anak perusahaan Bytedance diketahui mengumpulkan informasi dan mengungkap lokasi penggunanya yang berusia muda.
Keluhan atas aksi pengumpulan data ini sudah mendapat komplain dari ribuan orang tua pengguna. Namun perusahaan asal tidak menghapus informasi penggunanya di bawah umur. Platform berbagi video ini mengharuskan pengguna untuk menyertakan alamat surel, nomor ponsel, username, nama depan dan belakang, serta biografi singkat dan foto profil saat mendaftarkan akun baru.
FTC mengatakan aksi pengumpulan sejumlah informasi pribadi ini dianggap berlebihan dan menyalahi Perlindungan Privasi Anak-anak di Internet (US Children’s Online Privacy Protection Act/ COPPA).
“Ada laporan publik yang mengungkap orang dewasa berupaya menggunakan kontak pengguna anak-anak dari aplikasi Musical.ly. Sampai Oktober 2016, apliaksi ini telah membekali fitur yang memungkinkan pengguna untuk melihat pengguna lain dengan radius 80 kilometer dari tempatnya,” ungkap FTC.
Sementara itu, para orang tua beranggapan anak-anak membuat akun tanpa izin dari orang tua.
BACA JUGA: Tik Tok di Kalangan Anak-anak dan Remaja, Mengapa?
COPPA kemudian mengharuskan perusahaan internet untuk melakukan validasi kepada orang tua sebelum mengumpulkan, menggunakan atau mengungkap data anak.
Musical.ly yang tercatat memiliki lebih dari 65 juta pengguna di AS ini mengatakan akan menutup akun penggunanya di bawah umur. Namun, perusahan tidak menyebutkan rencana untuk menghapus video atau informasi pribadi penggunanya dari server mereka. []
SUMBER: CNN