BOLAANG MONGONDOW — Ada sekitar 33 korban yang belum dievakuasi di lokasi tambang emas runtuh di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulesawi Utara.
Dijelaskan, terakhir korban yang dievakuasi sekira pukul 15:00 WITA. Korban kemudian diserahkan ke RSUD Popundayan Kotamobagu.
“Korban sebelumnya diamputasi untuk proses evakuasinya karena kaki kirinya terjepit batu. Setelah itu jiwanya tidak dapat tertolong lagi karena lemah,”ujar Deputi Operasi Basarnas, Nugroho Budi Wiryanto lewat Humas SAR Manado, Fery Ari Yanto, Jumat (1/3/2019).
BACA JUGA: Update Korban Longsor di Tambang Emas Sumut: 6 Meninggal, 19 Selamat
Tim SAR gabungan telah mengerahkan ratusan petugas dibantu alat berat untuk mencari korban selama empat hari terakhir.
“Sejak Kamis, 28 Februari 2019, yakni hari ketiga bencana longsor di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, kami telah mengerahkan kekuatan SAR Gabungan sebanyak 485 orang,” ujarnya.
Kekuatan tim gabungan itu meliputi Basarnas 50 orang, TNI 60 orang, Polri 200 orang, Dinkes Bolmong 30 orang, J Resources 50 orang, Mapala Sulut 5 orang, PMI 10 orang dan masyarakat 100 orang.
BACA JUGA: Tambang Emas di Afghanistan Runtuh, 30 Orang Tewas
“Penggunaan alat berat ini atas kesepakatan antara Basarnas, Bupati Bolmong, Kapolres Bolmong, Korem Bolmong dan perusahaan tambang emas J Resources,” pungkasnya.
Diketahui, hingga hari ketiga pencarian korban, tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 27 orang dengan rincian 8 meninggal dan 19 orang yang selamat. []
SUMBER: SINDONEWS