PERBUATAN zina adalah salah satu dosa besar selain menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua. Sementara yang melakukan zina akan tergiring ke jalan yang sesat. Akan SWT memiliki sifat Maha Pengampun, maka ada beberapa amalan yang bisa dilakukan menggunakan dosanya di ampuni dan akan bertaubat untuk Allah atas segala yang sudah di perbuat.
Sebenarnya di dalam pengajaran agamapun, kita juga sudah diperintah untuk menjauhi perbuatan keji seperti berzina. Jadi perbuatan ini merupakan dosa besar yang sangat terlarang. Akan dikembalikan untuk akhirat akan mendapatkan siksa yang pedih, di dunia pun maka dia akan di tutup lebih buruk dari lingkungan sekitar. Sebenarnya kehormatannya di mata orang lain sudah tidak ada. Begitu juga di mata Allah SWT.
Sekarang ini, zina memang merupakan hal yang sudah umum dan banyak dilakukan oleh anak muda, dan bahkan anak di bawah umur. Hal ini di pengaruhi oleh budaya luar yang mana menyesatkan manusia dan sangat bertentangan dengan budaya timur maupun agama islam.
BACA JUGA: Lindungi Empat Hal ini, Jauhkan dari Zina
Apakah dosa kita bisa di ampuni jika kita punya khilaf melakukan zina? Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa Allah SWT maha pengampun, maka otomatis semua orang di beri kesempatan untuk bertaubat asalkan dengan sungguh-sungguh dan tidak hanya dari lisan saja yang dapat dilakukan juga dari hati dan bertindak.
Sebenarnya ada 3 syarat utama yang harus disetujui zina yang harus di penuhi jika ingin dosanya di ampuni oleh Allah. Adapun 3 syarat penghapus dosa zina itu adalah sebagai berikut:
1 Taubat dari Zina
Caranya ya tentu saja dengan berhenti melakukan zina. Karena taubat adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh umat Islam karena manusia adalah khilaf, jika kita melakukan dosa besar tentu saja taubat yang dilakukan juga harus sungguh-sungguh.
Logikanya, orang yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh maka dia akan berhenti untuk melakukan zina dan meminta untuk memperbanyak amal baik. Dengan demikian pintu maaf dari Allah SWT akan terbuka lebar untuk yang tersebut.
2 Menyesali Perbuatan
Setelah bertaubat, pastinya kita harus menyesali atas dosa besar yang sudah kita lakukan. Penyesalan itu harus di wujudkan dan tidak hanya di lisan saja. Karena kita juga harus menjaga hati kita agar tidak terdorong untuk melakukan maksiat lagi. Seorang yang sudah memiliki penyesalan hingga ke hati, biasanya dia akan konsisten untuk tidak lagi di masa depan.
3 Tidak melakukan Maksiat Lagi (Taubat Nasuha)
Mereka yang dari hati bersungguh-sungguh untuk bertaubat maka dia tidak akan mengulangi dan terperosok ke dalam lubang kemaksiatan yang sama. Jadi, ini akan menjadi milikmu dan manhan diri dari tindakan kemaksiatan itu lagi. Sementara dalam islam sendiri istilah itu disebut dengan taubat nasuha, jadi taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak akan dilakukan lagi.
BACA JUGA: Di Akhir Zaman, Zina Dilakukan di Jalanan
Akan tetapi dosa yang sudah dilakukan akan tetap dikembalikan pada akhirat nanti atau dikenal dengan istilah hukum uhud. Salah satu contoh sederhana yang terkait dengan hokum uhud itu ya zina itu tadi. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita memohon kepada Allah agar di hindarkan dari perbuatan dosa besar.
Lalu bagaimana jika melakukan zina itu dilakukan oleh mereka yang sudah menikah, apakah sama dengan mereka yang masih belum menikah? Itu pertanyaan umum yang sering di tanyakan oleh semua orang. Jadi jawaban yang benar atas pertanyaan ini adalah dosanya berbeda.
Dalam diskusi agama, bagi yang melakukan zina dan sudah menikah, maka hukuman yang pantas adalah dirajam dengan dilempari batu hingga diterima dunia, sedangkan untuk tantangan zina yang masih belum menikah maka diperlukan yang sesuai dengan tuntutan cambuk sebanyak 100x dan kemudian diminta wajib lakukan taubat nasuha atau taubat dari zina sepenuhnya-sungguh dan tidak akan terulang lagi. []
SUMBER: FIRMADANI.COM