Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pak Yudhistira, saya ingin bertanya mengapa saat berpuasa kita tidak boleh makan dan minum? Apa maksud dan tujuan dari berpuasa dan adakah pengaruhnya bagi kesehatan tubuh manusia? Jazakallah.
IBU SELY/HP.083891480XXX
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Ibu Sely yang dirahmati Allah SWT, jila kita pelajari lebih dalam semua perintah di dalam Islam, maka sudah dipastikan mempunyai tujuan kesehatan.
Telah kita ketahui bahwa kandungan air dalam tubuh manusia mencapai 71 persen berat badan orang dewasa. Jumlah ini dapat dibagi menjadi dua: di bagian dalam sel-sel dan di bagian luar sel-sel (di dalam jaringan otot, pembuluh darah, getah lambung, dan sebagainya).
Di antara kedua bagian tersebut terdapat keseimbangan yang sangat teliti. Terkadang perubahan terjadi pada proses penempatan cairan, khususnya sodium, yang selalu berada pada cairan luar sel dan selalu merangsang terjadinya dua proses dalam tubuh yakni: proses pengeluaran hormon-hormon penghambat kelancaran air seni dan proses rasa haus.
Kedua proses itulah yang membantu menjaga stabilitas jumlah air dalam tubuh, khususnya dalam kondisi mendesak. Itu terjadi dengan merangsang hormon-hormon penghambat air seni untuk menambah reaksi dan pengosongan pipa-pipa serta saluran yang tersambung dengan ginjal, sehingga akan membantu penyerapan air dan mengurangi pengeluarannya.
BACA JUGA: Wahai Rasul, Apakah Aku Boleh Berpuasa atas Nama Ibuku?
Dalam waktu bersamaan, keduanya membantu konsentrasi sodium di luar sel-sel sehingga semakin sodium dari ginjal secara khusus akan berkurang pada siang hari.
Sedangkan mengonsumsi air pada saat pemberhentian asupan makanan ke dalam tubuh, akan menyebabkan menurunnya fungsi eksosmosis pada cairan di luar sel-sel. Hal ini yang nantinya akan menekan pegeluaran hormon penghambat air seni, sehingga cairan dalam bentuk air seni akan keluar dari tubuh dalam jumlah yang lebih yang lebih banyak bersama zat-zat yang menyertainya, seperti cairan sodium dan berbagai cairan lainnya. Dalam kondisi ini, kesehatan manusia akan terancam jika cairan-cairan yang telah keluar tidak segera tergantikan.
Unsur sodium adalah zat penting dalam dalam membangun voltase (energi listrik) melalui dinding-dinding sel saraf dan sel-sel lainnya. Sodium juga memiliki peran biologis dalam merangsang dan mengencangkan otot. Kekurangan sodium akan menyebabkan kelemahan di seluruh tubuh.
Di sini kita dapat menemukan hikmah pelarangan minum air pada saat berpuasa. Karena larangan tersebut dapat melindungi tubuh dari terbentuknya batu ginjal akibat kelebihan sodium. Kelebihan ini akan menghalangi proses pelarutan cairan urine yang dapat mengakibatkan membantunya saluran kencing.
Secara ilmiah juga telah dibuktikan, bahwa puasa dapat melindungi tubuh dan menyelamatkannya dari bahaya penumpukan racun dalam sel dan jaringan otot akibat polusi lingkungan, konsumsi obat-obatan, dan menghirup udara yang tercemar racun.
Puasa juga terbukti dapat memperkuat pertahan tubuh, dimana indikator kinerja sel-sel lymphoid akan membaik sepuluh kali lipat. Rangsangan seks juga akan semakin berkurang, khususnya bagi mereka yang belum menikah.
Gejala ini kian mempertegas muatan mukjizat yang terkandung pada sabda Rasulullah SAW: “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu menikah, maka menikahlah (segera). Karena menikah dapat lebih menutup pandanganmu dan lebih menjaga kemaluanmu. Dan barangsiapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa. Karena itu akan lebih menjaganya.”
Puasa secara alami akan mengatur dan meredakan gairah. Hal itu juga akan dapat memperkuat pertahanan agama dan kesehatannya. Selain itu, ditemukan pula adanya relasi antara rasa haus dan glycogenolysis. Rasa haus akan menyebabkan keluarnya zat-zat adaptasi dan kekuatan rasa haus merupakan efek dari hormon “ angiotnesin” dan vasproressin” (Hormon penekan pembuluh darah).
Kedua hormon tersebut akan mengakibatkan glycogenolsis dalam salah satu fase pelarutannya pada sel-sel itu. Setiap kali haus bertambah, maka bertambah pula prosduksi kedua hormone tersebut dalam jumlah besar dan yang akan memberi suplai tenaga untuk tubuh, terlebih pada saat penghabisan hari puasa.
Puasa ala islam pernah dicoba pada binatang. Hasilnya membuktikan, puasa akan berpengaruh pada perbaikan cara belajar dan kekuatan memori. Ia juga dapat membantu memperlancar aktivitas ginjal.
Kemudian, menghentian minum air pada saat puasa akan membantu kinerja pembuluh darah dan sel-sel darah merah. Terkadang puasa juga berperan penting dalam mengobati berbagai kasus kemandulan atau rutinitas haid, membantu pengaturan kehamilan, merangsang berbagai hormon di dalam tubuh, dan menambah respon kelenjar di bawah otak.
Pada umumnya, puasa juga berpengaruh terhadap kinerja beberapa hormon dalam mempengaruhi pelepasan asam lemak yang bebas. Selain menjaga tubuh dari ancaman maag, puasa juga akan mempermudah proses kelahiran.
Fakta iain tentang ke-Maha Besar-an Sang Pencipta, bahwa tubuh manusia telah diciptakan oleh Allah dengan dibekali kemampuan untuk memproduksi air. Hal itu terjadi melalui berbagai perubahan dan proses-proses kimia yang terjadi di seluruh jaringan tubuh, dan juga melalui proses-proses penyerapan gizi. Ia pun akan melahirkan energi pada hati, ginjal, otak, dan darah.
Karenanya, hampir seluruh sel di dalam tubuh mengandung komponen-komponen air yang oleh para ilmuwan diperkirakan mencapai angka antara 3 ½ liter air. Cairan ini disebut netral.
Allah SWT juga telah menciptakan air bagi manusia dan makanan di dalam tubuh. Saat masing masing asam lactic dan asam pyruvate yang dihasilkan oleh okside lukos mulai berubah dan kembali menjadi glukosa pada saat sisa-sisa makanan dan kotoran mulai menuju hati, maka air akan digunakan sebagai alat untuk memproduksi ulang glukosa. Para ilmuwan memperkirakan setiap glukosa baru dapat terproduksi hingga 36 gram.
Dapat dengan jelas kita lihat mukjizat dalam ungkapan Rasulullah SAW pada hadits-haditsnya, khususnya pada saat beliau menganjurkan agar tidak memaksa orang sakit untuk makan dan minum. Beliau bersabda “Janganlah kamu sekalian memaksa orang-orang sakit untuk makan dan minum. Sesungguhnya Allah memberi makan dan minum. “ (HR Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Di dalam puasa juga terdapat indikasi penyembuhan batin dan fisik sekaligus. Penyembuhan secara batin dapat terlihat pada anjuran untuk bersedekah, taat kepada Allah SWT menghindari kesombongan, dan mendidik kesabaran.
BACA JUGA: Puasa Ramadhan Diampuni Dosa, Benarkah?
Sedangkan penyembuhan fisik, sebagian ulama mengatakan, “Sesungguhnya kenyang itu adalah sungai di dalam tubuh yang diinginkan oleh setan. Sementara, haus dan lapar adalah sungai di dalam jiwa dan diinginkan oleh para malaikat. Setan akan terkalahkan oleh seorang yang sedang lapar, haus, dan tidur, lebih-lebih jika ia sedang tidur.”
Dzu Nun Al Mishri mengatakan, “ Tidak pernah aku makan sampai kenyang atau minum sampai kenyang, kecuali kau telah atau hendak melakukan maksiat.”
Luqman mengatakan kepada putranya, “Wahai anakku, jika perut telah penuh, pikiran pun akan tertidur, dan seluruh anggota tubuh akan terlepas dari ibadah.”
Semoga jawaban yang saya sampaikan bisa bermanfaat untuk semua pembaca. Wallahualam. []