SALAH satu tanda orang yang diterima shalatnya oleh Allah SWT ialah orang yang tidak mengulangi maksiatnya kepada Allah SWT.
Nabi yang mulia bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari dengan sanad yangshahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan).
BACA JUGA: Jangan Shalat pada Waktu Ini!
“Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata, “Ada seseorang yang biasa shalat di malam hari namun di pagi hari ia mencuri. Bagaimana seperti itu?” Beliau lantas berkata, “Shalat tersebut akan mencegah apa yang ia katakan.” (HR. Ahmad 2: 447, sanadnya shahih kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Nanti, pada Hari Kiamat, ada orang yang membawa shalatnya di hadapan Allah Swt. Kemudian shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya pakaian yang kotor dan usang. Lalu shalat itu dibantingkan ke wajahnya.”
BACA JUGA: Shalat Itu Masuk dengan yang Wajib dan Sunnah
Allah tidak menerima shalat itu karena shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut.
Bukankah Al-Qur’an telah mengatakan, “…Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar…”? (QS. 29: 45)? []