NGAWI — Sebuah video yang memperlihatkan satu keluarga, terdiri dari kakak dan adik beserta dua anak, terjebak banjir selama 2 jam di Tol Ngawi-Kertosono, viral di medsos.
Keluarga ini merupakan warga Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Mereka adalah kakak adik Arif (47) dan Arina Fitroh (35), serta 2 anak Ftroh bernama Siva (5) dan Khamim (3).
BACA JUGA: Kerugian Pertanian Akibat Banjir Madiun Capai Rp7 Miliar
Setelah terjebak banjir selama 2 jam, mereka akhirya selamat.
Arif menuturkan, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, dirinya mengajak Fitroh beserta dua keponakannya mengungsi. Sebab, banjir yang menggenangi rumah keluarganya sudah lebih dari 1 meter.
“Siva saya gendong di bahu, Khamim digendong ibunya. Kami saat itu akan mengungsi ke tempat aman di Jalan Raya Ngawi-Maospati,” kata Arif kepada seperti dikutip dari Detik.
Keempatnya pun nekat menerjang banjir yang menggenangi kampung mereka menuju ke tempat yang lebih tinggi, yaitu ke arah Tol Ngawi-Kertosono KM 585, yang berjarak 750 meter.
Di tengah perjalanan, mereka terjebak arus deras banjir. Mereka pun memilih bertahan dengan berpegangan ke pohon turi sambil berteriak meminta pertolongan ke para pengguna jalan tol.
“Saya sudah pasrah waktu itu, mana air sudah di leher, hampir tenggelam. Saya hanya berdoa semoga ada yang menolong,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Setelah dua jam terjebak di tengah banjir, pertolongan pun datang dari pengguna tol.
Pengguna tol yang berhenti pertama hanya bisa mengulurkan sebatang bambu kepadanya. Karena pria berkaus kuning itu tak bisa berenang.
Tak lama kemudian, datang sebuah mobil yang dikendarai Aiptu Sujadi dan keluarganya. Anggota Satlantas Polres Kediri itu kemudian turun ke air menyelamatkan keluarga yang terjebak banjir itu.
Setelah selamat dari maut, Arif sempat menyampaikan terimakasih kepada dua keluarga yang berhenti membantunya.
Dia kemudian berjalan kaki bersama adik dan keponakan menuju ke musala Dusun Klumpit, sekitar 200 meter dari KM 585 Tol Ngawi-Kertosono.
BACA JUGA: Bupati Madiun Ungkap Penyebab 39 Desa Dilanda Banjir Bandang
Arif mengaku, setelah memastikan adik dan keponakannya selamat, dia kembali ke rumah untuk mengevakuasi ibunya, Istianah.
Perempuan 60 tahun itu bertahan di tangga bambu pada bagian tengah rumahnya. Sementara bapaknya, Mafmud (71) sedang menunggu ternak sapi yang lebih dulu diungsikan ke jalan kampung.
“Saya kembali pukul 18.00 WIB saat magrib baru bisa sampai ke rumah, lalu membawa ibu saya mengungsi ke jalan raya,” tandasnya. []
SUMBER: DETIK