JAKARTA–Komunitas punk di Jakarta kini mulai memilih ‘Hijrah’ dengan sering mengikuti pengajian. Tasawuf Underground menjadi salah satu komunitas yang diikuti anak-anak punk yang ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
“Jangan heran melihat orang bertato shalat dan mengaji di masjid. Heranlah dengan orang tak bertato yang tak pernah shalat dan mengaji di masjid,” ujar Achil, pemuda yang tergabung dalam komunitas Tasawuf Underground.
BACA JUGA: Metamorfosis Anak Ngaji?
Meski ia pemuda punk penuh tato di sekujur tubuhnya, Achil memilih jalan berhijrah dengan bergabung di komunitas Tasawuf Underground.
Tasawuf Underground ini dibentuk oleh Halim Ambiya, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, yang tergerak untuk membuat sebuah pergerakan mengaji di jalanan.
Setiap Jumat dan Sabtu mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, komunitas Tasawuf Underground ini rutin menggelar pengajian mulai belajar huruf hijaiyah hingga kajian pembenahan agama Islam dan mental di kolong jembatan Tebet, Jakarta Selatan.
Dengan tujuan, mengenalkan kembali agama serta mengubah stigma masyarakat akan anak-anak punk dan jalanan.
BACA JUGA: Adanya ‘Mengaji Indonesia’ Diharapkan Umat Dapat Pahami Persoalan Bangsa dan Temukan Solusinya
Achil merupakan satu dari puluhan anak punk jalanan di Tebet yang kerap dicap sebagai salah satu masalah sosial. Melawan norma sosial, sekujur tubuhnya dipenuhi rajam tato, baju kucel, dan beranting menjadi ciri khas mereka. []
SUMBER: AKTUAL