Oleh: Erna Ummu Azizah
Komunitas Peduli Generasi dan Umat
KEMATIAN adalah rahasia Allah SWT. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Kematian tidak pandang bulu. Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Ajal tidak bisa dimajukan dan dimundurkan walau sedetik pun. Sebagaimana firmanNya:
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Maka jika datang waktu kematian mereka, tidak bisa mereka tunda dan mendahulukannya sedetikpun.” (QS. An-Nahl: 61).
Kematian adalah hal yang paling jauh dari pikiran kita, walaupun sebenarnya ia lebih dekat dari segala yang dekat dengan kita. Kematian itu tiada yang bisa menduga, dan tak ada yang mampu mengira. Sebab syarat mati tidak harus sakit dan tua.
Manusia terkadang tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Duhai, tidakkah manusia sadar. Seandainya dia tahu apa isi neraka, saat ini juga pasti dia akan menangis, menangis dan menangis.
BACA JUGA: Ingin Dikabul, Ketika Sujud Berdoalah
Dari An-Nu’man bin Basyir RA, Rasulullah SAW bersabda,
إنَّ أهْوَنَ أهل النارِ عذاباً مَنْ لَهُ نَعْلانِ وشِرَاكانِ من نارٍ يَغلي منهما دماغُه كما يغلي المِرْجَل ما يَرَى أنَّ أحداً أشدُّ منهُ عَذَاباً وإنَّهُ لأهْونُهمْ عذاباً
”Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya di neraka adalah seseorang yang memakai dua sandal neraka yang memiliki dua tali. Kemudian otaknya mendidih karena panasnya sebagaimana mendidihnya air di kuali. Orang tersebut merasa tidak ada orang lain yang siksanya lebih pedih dari siksaannya. Padahal siksaannya adalah yang paling ringan diantara mereka” (HR. Muslim no. 213).
Subhanallah, itu siksa yang paling ringan. Bagaimana dengan siksa yang berat, adakah orang yang tidak merasa takut dari neraka? Sebuah tempat penuh siksa. Sebuah negeri kengerian dan jeritan manusia-manusia durhaka. Neraka ada di hadapan kita, dengan apakah kita akan membentengi diri darinya?
Apakah dengan menumpuk kesalahan dan dosa, hari demi hari, malam demi malam, sehingga membuat hati semakin menjadi hitam legam? Apakah kita tidak ingat ketika itu kita berbuat dosa, lalu sesudahnya kita melakukannya, kemudian sesudahnya kita melakukannya? Wahai diri, sampai kapan engkau jera?
Mati dalam keadaan baik atau husnul khotimah merupakan keinginan semua umat Muslim di manapun mereka berada. Namun begitu, kematian yang husnul khotimah tentu tidak bisa diraih begitu saja tanpa adanya amal sholih yang dilakukan sebelumnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana membuatnya beramal?” Beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk mengerjakan amal sholih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Oleh karena itu, kita wajib mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan memperbaiki ibadah dan akhlak kita dengan amal sholih agar kelak bisa meraih kematian yang husnul khotimah. Lalu bagaimana cara meraih husnul khotimah?
Memperbanyak Istighfar dan Taubat Nasuha
Manusia tidak lepas dari kesalahan, besar maupun kecil, disadari maupun tanpa disengaja. Apalagi jika hawa nafsu mendominasi jiwanya. Maka hendaklah ia taubat nasuha (taubat yang semurni-murninya).
Dengan segera bertaubat secara ikhlas yaitu taubat dari segala perbuatan maksiat dan kemungkaran, kemudian menanamkan tekad untuk mengisi waktu dengan banyak memohon ampunan dan melakukan ketaatan. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita.
Mendirikan dan Memelihara Sholat
Sholat merupakan amalan yang akan ditanyakan pertama kali pada hari akhir nanti. Sholat adalah kewajiban bagi seluruh umat Muslim, sholat menjadi media bagi seorang hamba untuk berkomunikasi secara langsung kepada Robb-nya.
Dengan menjalankan sholat tepat waktu dan memelihara sholat dengan baik maka seorang Muslim akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar sehingga terhindar pula dari perbuatan dosa yang dimurkai Allah SWT.
Senantiasa Mengerjakan Amal Sholih Secara Ikhlas Semata-Mata karena Allah
Kita tidak akan pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Namun dengan konsisten mengerjakan amal sholih secara ikhlas semata-mata karena Allah, InsyaAllah kita akan siap manakala waktu kita kembali kepada Sang Pencipta telah tiba. Dan insyaAllah bisa meraih husnul khotimah.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah orang yang menahan hawa nafsunya dan berbuat (amal sholih) untuk (bekal) kehidupan setelah mati.” (HR. Tirmidzi).
Memanfaatkan Waktu Sebaik-Baiknya dengan Hal-Hal yang Berguna
Waktu yang diberikan kepada kita untuk hidup di dunia sangatlah singkat. Sehingga kita akan sangat merugi jika menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna dan tidak memberikan manfaat baik bagi diri kita maupun orang lain.
Allah SWT berfirman: “Dan tidaklah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?” (QS. Al-An’am: 32).
Jangan Pernah Meremehkan Dosa-Dosa Kecil yang Telah Dilakukan
Disadari atau tidak kita seringkali melakukan dosa-dosa kecil dan tidak seharusnya kita meremehkannya. Karena banyaknya dosa kecil bisa merusak iman, bahkan bisa menjadi dosa besar di hadapan Allah, Na’udzubillah.
BACA JUGA: 12 Orang Ini Didoakan Malaikat (2-Habis)
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah dosa-dosa kecil karena bila berkumpul pada seseorang akan menghancurkan dirinya.” (HR. Ahmad).
Senantiasa Berdzikir dan Mengingat Allah di Manapun Berada
Dengan membiasakan diri untuk berdzikir maka kita akan senantiasa mengingat Allah dimanapun kita sedang berada. Allah SWT berfirman: “…laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35).
Waktu kematian itu memang Allah yang menentukan, tapi kondisi mati, kita sendirilah yang menentukan. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana cara kita mati nanti dan tidak akan pernah tahu apakah kita akan mengalami husnul khotimah ataupun su’ul khotimah. Namun yang pasti, kita harus senantiasa memperbaiki diri dengan amal sholih secara konsisten hingga akhir hayat agar bisa mencapai husnul khotimah. InsyaAllah. Aamiin Ya Robbal ‘aalamiin. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.