ADA si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung.
Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah.
Ada si jangkung jari tengah yang sombong karena paling panjang.
Ada jari manis yang selalu menjadi teladan, baik dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
Dan ada kelingking yang lemah lagi penurut…
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai satu tujuan saling melengkapi.
BACA JUGA:Â Surat untuk Suamiku yang Telah Tiada
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.
Kita terlahir dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu :
Sling menyayangi.
Saling menolong.
Saling membantu.
Saling mengisi.
Saling menghargai.
Bukan untuk :
Saling menuduh.
Saling menyalahkan.
Saling merusak.
BACA JUGA:Â Sayang, Kamu Dimana?
Semua perbedaan dari kita adalah keindahan yang terjadi agar kita rendah hati untuk menghargai orang lain. Tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.
Mungkin kelebihan kita adalah kekurangan orang lain. Sebaliknya kelebihan orang lain bisa jadi kekurangan kita.
Tidak ada yang lebih bodoh atau lebih pintar.
Bodoh atau pintar itu relatif sesuai dengan bidang atau talenta yang kita syukuri masing masing menuju impian kita. []