BOGOR—Dilansir dari Republika, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas memasukkan penguatan literasi sebagai salah satu program prioritas pemerintah untuk tahun ini. Kemampuan literasi dinilai berperan penting bagi pertumbuhan intelektual dan kompetisi setiap individu di Indonesia.
Duta Gemari Baca sebagai wadah milenial menebarkan semangat literasi dan meningkatkan minat baca masyarakat dituntut mampu memaksimalkan kemampuan guna membangun kekuatan literasi di Indonesia. Upaya pemaksimalan tersebut dilakukan melalui ragam penempaan seputar literasi, salah satunya melalui kegiatan ‘Literacy Sharing’.
BACA JUGA: Duta Gemari Baca Ajak Milenial Melek Literasi
Literacy Sharing merupakan salah satu program bagi Duta Gemari Baca yang bertujuan meluaskan semangat literasi (menulis, membaca, dan bicatr) kepada masyarakat, kegiatan ini dilaksanakan di Warung Baca Lebak Wangi (Warabal), Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (06/04).
Euis Nurhayati, Ketua Komunitas Media Pembelajaran (KOMED), didapuk menjadi pemateri untuk menguatkan semangat literasi 26 Duta gemari Baca Batch 5. Euis menerangkan jika saat ini masyarakat kurang gandrung literasi dikarenakan kurang menariknya penyampaian seputar literasi.
“”Ada enam bagian dalam literasi, yakni baca-tulis, nomerasi, digital, finansial, civic dan culture literas. Sebab itulah literasi seharusnya menyenangkan dan dapat dilakukan dengan cara berbeda. Ada banyak cara bisa dilakukan misalnya melalui penguatan literasi visual,” ucap Euis.
Melalui Literacy Sharing Euis menekankan betapa Literasi Visual dan Literasi Sains memegang peranan penting dalam menumbuhkan minat masyarakat akan literasi. Literasi visual dianggap efisien dalam menangkap keinginan masyarakat karena mampu memudahkan komunikasi dan mampu meningkatkan kesadaran akan literasi, sedangkan Literasi Sains mampu mengidentifikasi peminatan literasi masyarakat melalui ilmu pengetahuan.
BACA JUGA: Baca Quran tanpa Gairah, Tanda Apa?
“Kenapa harus literasi visual? Melalui gambar masyarakat mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan lebih mudah, selain itu Literasi Visual akan membangkitkan keingintahuan masyarakat terhadap literasi. Literasi Sains akan menguatkan itu semua,” papar Euis.
Euis menambahkan, upaya memasifkan edukasi literasi harus dimulai dari generasi milinelial karena generasi ini mampu mengenalkan literasi dengan caranya sendiri, cara yang menyenangkan dan konstruktif. []