SRI LANKA–Tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka menjadi target serangan bom hingga menewaskan dan melukai ratusan orang pada Ahad (21/4/2019). Pemerintah segera bertindak cepat mengejar para pelaku pemboman.
Menteri Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene, mengatakan tujuh orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan tersebut. Dia mengatakan setidaknya 190 warga tewas terbunuh, termasuk 27 warga asing.
BACA JUGA: Ledakan Bom Guncang Gereja dan Hotel di Sri Lanka, 137 Orang Tewas
Namun, hanya beberapa menit setelah pemerintah mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 190, baru-baru ini polisi setempat mengatakan sebanyak 207 orang telah tewas dan 450 lainnya luka-luka.
Menteri Keuangan Sri Lanka Mangala Samaraweera mengatakan bahwa serangan itu merupakan upaya untuk menyeret kembali Sri Lanka ke hari-hari paling gelap saat terjadi perang saudara yang brutal.
“Aksi pemboman itu adalah upaya jahat untuk menciptakan lagi ketegangan rasial dan agama di negara ini. Sehingga menarik Sri Lanka untuk kembali ke masa perang saudara. Padahal kita sedang pulih dari perang yang berkepanjangan yang menghancurkan negara kita selama hampir 30 tahun,” kata Samaraweera.
BACA JUGA: Diteror Ketakutan, Warga Muslim Sri Lanka: Saya Tak Bisa Tidur Sepanjang Malam
“Pemboman ini bukanlah tindakan individu yang fanatik. Ini jelas merupakan upaya yang sangat terkoordinasi untuk menciptakan pembunuhan, kekacauan dan anarki di negara ini,” tambahnya. []
SUMBER: THE GUARDIAN