SEBUAH pesan inbox masuk ke akun saya. Terjadilah percakapan berikut.
“Lho kok ibu bela belain para lelaki sih, ibu juga kan cewe, masa nggak ngerasa gimana perasaan istri-istri?”
“Nggak membela, saya malah sayang sama para istri. Jadi saya kasih info salah satu cara supaya rumah tangga bahagia”.
“Nah, kalau suami asyik sama dirinya. Temennya, hobbynya, kurang perhatian sama istri, masa nggak boleh diomongin, dikasih saran, supaya nyadar gitu lo.”
“Ngapain sibuk urus kekurangan suami, biasanya semut di seberang itu keliatan, gajah di pelupuk mata nggak keliatan juga, coba sibuk beres-beres isi kepala kita, ciptakan bahagia oleh kita, jangan tuntut orang lain membahagiakan kita.”
Istri itu nggak perlu merangkap jadi dewan penasehat, apalagi jadi paparazzi, cape. Fokus aja urus tugas istri, kalau sudah punya anak tambah fokus urus anak segitu aja sudah menyita pikiran kita.
Harusnya istri itu sebelum meminta bapak menikahkan, pikirkan baik-baik, simpan di otak, bahwa sang pria idaman kita ini adalah pria yang luar biasa. Dia sosok hebat yang siap menanggung kita, sepaket baik dan buruk nya kita dunia sampai akhirat. Dia sudah tahu resikonya berani menikahi kita.
Laki-laki yang sekarang kita sebut suami adalah sosok yang tak ada duanya. Dia sudah siap dihisab kelak atas amal dirinya, kita dan anak-anaknya.
Apa pun yang dia lakukan hari ini, baik maupun buruk di mata kita, pasti dia akan terima catatannya nanti.
Sedangkan kita yang disebut istri, ringan sekali langkah kita. Tak berat layaknya para suami. Jika kita baik, suami akan dapat kebaikannya. Jika kita buruk, suami akan kecipratan buruknya. Sedangkan jika suami baik, kita akan ketularan baik, jika suami buruk kita nggak akan tanggung dosanya.
Fokus aja jadi istri yang berbahagia dengan pilihan kita. Jangan mengekang leher suami dengan tali kekang, karena dia bukan hewan peliharaan. Ingat kisah anak durhaka kepada ibu nya karena takut istrinya. Sakaratul mautnya aja susah, gimana nanti hisabnya?
Masalah pasti ada dalam hidup. Jangan lebay, dewasalah, bicara kalau suami bertanya, kalau nggak diminta jangan berlagak jadi penasehat hukum segala.
Hidup ini pilihan, mau jadi istri beringas? Yang kalau suami lupa lapor dikit, mesti sujud di kaki istri sambil bilang maaf-maafan Atau mau jadi istri elegan? Tampil jadi istri berkelas, laksana berlian dalam kotak perhiasan. Semua kita yang tentukan. []