JAKARTA–Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tetap meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak resisten atau ketakutan dengan upaya masyarakat untuk melakukan investigasi terhadap meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), hingga mencapai lima ratusan orang tersebut pasca pencoblosan Pemilu serentak 2019.
“Kenapa harus ada yang takut dengan investigasi terhadap kematian? Selain keluarga korban, bukankah kita semua memerlukan penjelasan?” ujarnya Fahri, Selasa (14/5), menjawab permintaan KPU agar tidak mempolitisir kematian ratusan anggota KPPS pasca Pemilu serentak 2019.
BACA JUGA: Kivlan Zen Batal Dicekal, Ini Tanggapan Fahri Hamzah
Dengan tegas, Fahri menyatakan bahwa di negeri ini tidak boleh ada satu nyawa melayang tanpa alasan. Maka, negara harus berani tampil membela satu nyawa pun dan tidak abai membiarkan satu nyawa itu hilang tanpa alasan yang benar.
“Kemanusiaan ditegakkan dengan cara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya. Itulah yang membuat negeri ini aman dan damai. Itulah doktrin keselamatan, ketika nyawa manusia kita anggap paling mahal,” tegasnya lagi.
Bahkan, lanjut inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu, semua elemen masyarakat harus secara terus menerus meyakinkan bangsa ini bahwa satu nyawa itu mahakarya. Seperti agama menempatkannya di tempat paling tinggi, sehingga keselamatan manusia adalah prioritas.
BACA JUGA: Fahri Sebut Kemungkinan KPPS Meninggal Karena Racun, Ini Tanggapan KPU
“Kita jangan biarkan sikap masa bodoh apalagi meremehkan hilangnya nyawa. Kematian oleh sebab yang tidak wajar, harus membelalakkan mata bangsa Indonesia. Karena itu lah pertanda hidupnya “sila Kemanusiaan” sebagai komitmen besar bangsa Indonesia kepada nyawa,” cetus Fahri. []