ACEH BESAR — Yayasan Cahaya Aceh bersama Kafalah Indonesia menyantuni ratusan yatim yang dipusatkan di Balai Cahaya Aceh, Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar. Sebelumnya, Yayasan Cahaya Aceh dan Kafalah Indonesia sukses bekerjasama dengan NGO Turki Hasene membagi sembako gratis bagi warga kurang mampu, kini kembali
Adapun para yatim yang diundang terdiri dari 3 kecamatan yaitu Mesjid Raya, Baitussalam dan Darussalam. Masing masing anak mendapat Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah) yang disaksikan oleh para Camat yang hadir.
BACA JUGA: Kamar Dagang Tiongkok Salut Dengan Anak Yatim yang Sejak Kecil Dilatih Puasa
Tahun ini merupakan tahun kedua program buka puasa Cahaya Aceh bersama para santri, anak yatim dan warga sekitar yang mencapai 600 orang.
“Alhamdulillah acara tahun ini berlangsung lebih khitmad dan tertib. Kita bersyukur karena Qatar Charity masih mempercayakan kita menjadi mitra nya dalam membantu buka puasa” ujar Azwir Nazar, Pendiri dan Ketua Pembina Cahaya Aceh melalui keterangannya ahad (26/5).
Menurut Azwir yang mantan Presiden PPI Turki tersebut bahwa kegiatan tersebut telah menjadi kegiatan rutin dengan menggandeng temans dari berbagai daerah dan negara untuk patungan menyantuni yatim. “Responnya luar biasa, baru 2 hari kita buka langsung ditutup karena antusiasme para donatur untuk ikut andil. Karena tempat terbatas maka kita hanya sanggup menampung 500-600 peserta saja” ujarnya.
Buka puasa dan santunan yatim merupakan rangkaian dari gebyar Ramadhan 1440 H yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Aceh secara gratis kepada anak anak kurang mampu di sekitar Aceh Besar dan Banda Aceh.
BACA JUGA: MUI dan IARC berikan santunan kepada 500 anak yatim
Tiap pagi mulai jam 08.00-12.00 anak anak datang untuk mengaji dan menghafal Quran selama Ramadhan. Mereka dibimbing oleh para guru guru yang terdiri dari anak anak muda dari berbagai daerah dan kampus yang menjadi relawan di Cahaya Aceh.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar dan sukses” sebut Mushallin Ketua YCA. Disela sela tahfidz anak anak juga diberi kesempatan untuk melatih bakat minatnya seperti pidato, drama, tilawah, shalawat, maupun olah raga seperti tenis meja dan lain lain. Termasuk bahasa Arab, Inggris dan Turki yang terlalu berlangsung setahun di Cahaya Aceh. []
REPORTER: RHIO