SEPENINGGAL Khalifah Umar, Utsman bin Affan yang diangkat menjadi Khalifah ketiga tentunya memiliki tugas berat, sebagaimana yang telah oleh kedua sahabat yang telah mendahuluinya. Utsman memiliki karakter dan watak yang berbeda dengan khalifah sebelumnya yang dikenal sangat tegas, yakni Umar bin Khattab. Utsman dikenal dengan sifatnya yang lemah lembut dan juga besar toleransi kepada masyarakatnya.
BACA JUGA: Ini Mengapa Utsman Bin Affan Diberi Gelar Dzun Nurain
Pada awal kepemimpinannya , masyarakat sangat menyukainya. Namun, hal ini berakibat buruk yang mana masyarakat mulai berani melawan pemimpin. Utsman sendiri pernah berkata kepada pemberontak, “Apakah kalian tahu mengapa kalian berani padaku? Kalian berani padaku tidak lain karena sifat lemah lembutku.”
Diriwayatkan dari Salim bin Abdullah bin Umar, bahwa ayahnya (Ibnu Umar) pernah berkata, “Mereka telah mencela beberapa hal dari Utsman, yang seandainya hal-hal tersebut dilakukan Umar, niscaya mereka tidak berani mencelanya.”
BACA JUGA: Apa Itu Mushaf Utsmany?
Begitu juga ketika Utsman berdialog dengan seorang khawarij dan berhasil membongkar rencana mereka. Para sahabat bersikukuh agar Utsman memerintahkan untuk membunuh mereka. Namun Utsman dengan sifat ‘terlalu baiknya’ menolak dan berkata, “Sebaiknya kita maafkan dan terima mereka. Kita harus senantiasa mengawasi mereka. Kita tidak akan membunuh seorang pun kecuali jika ia melanggar had atau menampakkan kekafiran. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Utsman bin Affan. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.