BOLEH bagi seorang yang bersedekah, untuk meminta do’a dari orang yang dia sedekahi. Terlebih jika orang yang disedekahi termasuk orang-orang yang memiliki kondisi khusus yang akan menjadi sebab terkabulnya doa. Seperti keshalihan, kefakiran, safar, atau yang lainnya. Karena orang-orang yang seperti ini, biasanya do’anya lebih didengar oleh Allah Ta’ala.
Telah diriwayatkan dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda:
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Do’a seorang muslim untuk saudaranya tanpa dia ketahui, sangat dikabulkan oleh Allah. Di sisi kepalanya ada seorang Malaikat yang diberi tugas setiap dia berdo’a untuk saudaranya, Malaikat tersebut berkata : “Semoga Allah mengabulkan dan bagimu semisal itu.” [H.R. Muslim : 2733].
Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata : “Di dalam hadits ini terdapat keutamaan mendo’akan saudara sesama muslim tanpa dia ketahui.”[Syarah Shahih Muslim : 17/49].
Imam An-Nawawi –rahimahullah- menyatakan :
باب استحباب طلب الدعاء من أهل الفضل وإن كان الطالب أفضل من المطلوب منه، والدعاء في المواضع الشريفة. اعلم أن الأحاديث في هذا الباب أكثر من أن تحصر، وهو مُجْمَعٌ عليه
“Bab anjuran untuk meminta do’a dari orang yang memiliki keutamaan, walaupun yang meminta lebih utama dari orang yang diminta, dan anjuran berdo’a di tempat-tempat yang mulia. Ketahuilah ! sesungguhnya hadits-hadits dalam Bab ini sangat banyak untuk dihitung, dan ini perkara yang disepakati (ulama’).”[ Al-Adzkar : 40].
BACA JUGA: Sedekah dari Harta yang Haram
Diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni –rahimahullah- dari Aisyah –radhiallahu ‘anha- beliau berkata : “Rasulullah diberi hadiah seekor kambing. Lalu beliau berkata : “Bagilah wahai Aisyah !” Maka apabila khadim (pembantu beliau) kembali (dari membagi) beliau bertanya : “Apa yang mereka ucapkan ?” Mereka berdo’a : “Semoga Allah memberkati kalian.” Maka Aisyah berkata : “Semoga Allah juga memberkati mereka. Kami membalas semisal apa yang mereka ucapkan, dan pahala kami tetap bagi kami.”
Bahkan sebagian ulama’ menyebutkan, bahwa disunnahkan orang yang diberi untuk mendo’akan orang yang memberi. Imam Ibnu Qudamah –rahimahullah- (wafat : 620 H) berkata :
وإن أعطاه صدقته، استحب أن يدعو له، لقول الله تعالى: {خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ} [التوبة: 103] . وروى عبد الله بن أبي أوفى قال: «كان النبي – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – إذا أتاه قوم بصدقتهم قال: اللهم صل على آل فلان فأتاه أبي بصدقة فقال: اللهم صل على آل أبي أوفى» متفق عليه
”Jika seorang memberikan sedekahnya, dianjurkan (bagi yang diberi) untuk mendo’akan kebaikan bagi yang memberi. Berdasarkan firman Allah Ta’ala :”AMBILAH SEDEKAH DARI HARTA-HARTA MEREKA DAN BERSIHKAN MEREKA DENGANNYA. DAN BERSHALAWATLAH ENGKAU KEPADA MEREKA, SESUNGGUHNYA SHALAWATMU MERUPAKAN KETENANGAN BAGI MEREKA.”- QS. At-Taubah : 103-. Abdullah bin Abi Aufa –radhiallahu ‘anhu- berkata : “ADALAH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM- APABILA SUATU KAUM DATANG KEPADANYA DENGAN MEMBAWA SEDEKAH MEREKA, BELIAU BERDO’A : “YA ALLAH ! BERILAH SHALAWAT KEPADA KELUARGA SI ANU.” Maka bapakku datang dengan membawa sedekahnya seraya berdo’a : “YA ALLAH ! BERILAH SHALAWAT KEPADA KELUARGA ABU AUFA.”[Al-Kafi : 1/421].
BACA JUGA: Bersedekahlah dan Jangan Menyimpan Harta, sehingga Rezekimu Terhenti!
Adapun firman Allah Ta’ala :
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا
“Kami memberi makan kepada kalian hanya untuk mengharap ridha Allah, tidak mengharapkan balasan dan ucapan terima kasih dari kalian.” [QS. Al-Insan : 9].
Ayat ini hanyalah menunjukkan afdhaliyyah (keutamaan) saja, bukan larangan sampai derajat haram. Wallahu ta’ala a’lam bish shawab. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan keilmuan kita sekalian. []
Facebook: Abdullah Al-Jirani