JEDDAH — Sebuah kelab malam berlebel halal yang rencananya akan dibuka di di pinggir pantai kota Jeddah pada Kamis malam (13/6/2019), ditutup oleh pemerintah Arab Saudi. Sebelumnya, kelab malam yang akan menjadi cabang dari WHITE, tempat hiburan malam yang berpusat di Dubai itu, sempat melakukan promosi di akun Facebook WHITE Saudi Arabia. Tidak tanggung-tanggung, untuk artis pembuka kelab ini, WHITE mendatangkan penyanyi tenar asal Amerika Serikat Shaffer Chimere Smith atau Ne-Yo.
Menurut Serge Trad, manajer komunikasi Addmind Hospitality Group, perusahaan pemilik WHITE, kelab malam di Jeddah akan dibuka musiman sebagai bagian dari festival Jeddah Season. Selain di Dubai, WHITE juga punya cabang di Beirut, Lebanon.
Kelab malam halal pertama di Saudi ini rencananya akan dibuka di wilayah Jeddah Waterfront. Trad mengatakan, berbagai genre musik akan dimainkan di kelab malam tersebut, mulai dari EDM, RnB, hingga hip-hop.
BACA JUGA: Setelah Hibur Saudi di Festival Musik, Akon Tunaikan Umroh
Trad menjelaskan, kelab ini terbuka untuk pria dan wanita di atas usia 18 tahun. Ada lantai dansa juga di kelab malam ini. Namun di tempat ini tidak akan disajikan alkohol, sesuai dengan peraturan ketat Arab Saudi soal miras. Pakaian juga diatur di kelab malam ini, harus “smart-casual”. Di tempat ini juga dilarang untuk mengambil foto.
Video-video tentang tempat tersebut sudah ramai dibagikan di Twitter. Dalam iklannya, disebutkan bahwa kelab malam tersebut akan dibuka dari pukul 22.00 hingga 03.00 dengan harga tiket masuk antara 5.00-1.000 riyal Saudi.
Reaksi beragam bermunculan terkait rencana pembukaan kelab malam ini. Sebagian mendukungnya dengan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari visi Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam memodernisasi Saudi. Sementara sebagian lainnya mengecamnya.
Dikutip dari Al-Jazeera, beberapa pengguna Twitter di Saudi menyuarakan penentangan melalui tanda pagar #Disco_in_Jeddah. Menurut mereka, keberadaan kelab malam ini merusak citra Saudi sebagai negara pemilik situs paling suci umat Islam.
“Kami tidak menerima semua acara yang melanggar nilai-nilai, prinsip, dan moral Islam!” ujar seorang pengguna Twitter.
“Ini namanya kemunduran, bukan reformasi Islam. Allah melaknat mereka yang ingin menjauhkan kita dari ajaran agama dengan dalih modernisasi,” ujar pengguna Twitter lainnya.
الهيئة العامة للترفيه تفتح تحقيقاً فورياً في مقاطع فيديو تم تداولها لإحدى الفعاليات في مدينة جدة لم يتم ترخيصها من قبل الهيئة pic.twitter.com/MAIKTCM2EZ
— الهيئة العامة للترفيه (@GEA_SA) June 13, 2019
Pemerintah Saudi pun kemudian mengambil tindakan. Melalui Otoritas Hiburan Umum (GEA), Pemerintah Saudi mengatakan, mereka menutup tempat itu. GEA dalam pernyataannya di Twitter yang dikutip dari Arab News mengaku kecolongan, karena seharusnya izin tempat tersebut bukanlah kelab malam.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh GEA, acara itu melanggar prosedur legal dan peraturan, dan tidak mendapatkan izin,” ujar pernyataan GEA, “GEA awalnya mengeluarkan izin untuk acara lain. Penyelenggaranya memanfaatkan perpanjangan izin itu untuk melakukan pelanggaran serius yang tidak bisa diterima ini.”
BACA JUGA: Saudi Larang Bioskop Dibuka Kembali
Pembatalan dibukanya kelab malam ini juga dikonfirmasi oleh Ne-Yo di akun Instagramnya. Penyanyi yang rencananya akan mengisi acara pembukaan kelab tersebut mengaku baru tahu acara batal ketika dirinya dalam perjalanan ke lokasi.
Media Step Feed melaporkan, dalam beberapa bulan terakhir Saudi telah menutup beberapa tempat hiburan tidak berizin yang tanpa sekat antara pria dan wanita. Akhir tahun lalu, pemerintah Jeddah juga menutup kafe yang mengadakan acara musik yang dihadiri pria dan wanita karena tidak memiliki izin.
Peraturan lebih ketat diterapkan di Mekkah, kota suci tempat Masjidil Haram berada. Pada 2017 lalu, Gubernur Mekkah Pangeran Khaled al-Faisal menyatakan seluruh acara musik, penampilan DJ, atau live band ilegal di kota tersebut. []
SUMBER: STEP FEED | AL JAZEERA