PRESENTER sekaligus komedian Jhody ‘Super Bejo’ kini telah berhijrah. Jhody rupanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Dia mengaku selalu ingat dengan kematian. Apalagi, kondisi kesehatan Jhody saat ini tak lagi stabil. Dia pernah mengalami serangan jantung.
Penyakitnya itu menjadikan Jhody selalu mengingat kematian dan meningkatkan amal ibadah dengan menedekatkan diri kepada Allah.
“Insyaallah bisa husnul khotimah karena Jhody selalu merasa it’s the last day, it’s the last day. Semoga bisa membawa memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk keluarga, lingkunangan, dan orang lain insyaallah mencoba hidup semakin dekat dengan Allah,” ucap Jhody seperti dikutip dari detikHOT.
BACA JUGA: Diberikan Kesempatan Kedua oleh Allah, Ini Kisah Hijrah Jhody Super Bejo
Jhody yang sudah memasang tiga ring dan dua balon di jantungnya merasa dirinya tak boleh tertekan. Dia harus bisa menjalani semuanya dengan santai dan tidak boleh maranh-marah.
“Nikmat, alhamdulillah sudah dapat dengan nurani yang bersih, berteman dengan Al Quran, lima waktu, sunah, dan berjamaah dimanapun, istighfar setiap saat, insyaallah secara lahir dan batin itu kenikmatannya nggak bisa diungkapin dengan kata-kata,” ungkapnya.
BACA JUGA: Hijrah, Jhodi Super Bejo Kini Ngontrak Rumah Demi Hindari Riba
Bicara soal kematian, Jhody seperti sudah siap menghadapi ajal kapanpun. Hanya ada satu pesan yang bisa dia ingatkan jika kelak dirinya ditemukan meninggal dan tidak berada di antara keluarganya.
“Siapapun kalau Jhody ga ada (meninggal) Jhody cuma mau ngasih tahu ini (jempol) ini pasword hp di situ. Keluar nomor istri dan keluarga. Insyaallah. Kalau sekarang orang bilang gampang banget bilangnya nantangin maut, nggak!” tutur pria berusia 49 tahun itu, “Karena semua makhluk hidup pasti meninggal, mati. Karena jodhy punya perabotan (jantung) gini jadi harus siap. Cuma siap bukan cuma siap aja, tapi harus kumpulin bekal, amal soleh, amal apapun.” []
SUMBER: DETIK