AMMAN — Serial orisinal Netflix pertama dari Arab Saudi berjudul Jinn, menuai kontroversi. Media milik pemerintah Yordania memberitakan bahwa serial itu dikecam banyak pihak.
Jinn merupakan serial drama supernatural yang bercerita tentang jin di kota tua Petra, Yordania. Sekumpulan remaja dalam cerita serial tersebut harus menghentikan jin dari menghancurkan dunia.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/arab-saudi-kembangkan-teknologi-alquran-digital-untuk-tunanetra-150579/
Dikutip dari Deadline, yang menjadi kontroversi dalam serial itu adalah karakter yang dimainkan aktris Salma Milhis. Ada adegan yang dinilai melanggar kesusilaan yang dimainkan aktris tersebut bersama dua orang pria. Tak hanya itu, Jinn juga disebut-sebut melontarkan bahasa-bahasa yang kasar. Hal tersebut dianggap melanggar nilai-nilai moral.
Yordania sebagai negara yang menjadi latar tempat di serial tersebut pun segera bertindak. Situs militer Yordania bahkan mengaku sedang mempekerjakan unit kriminal siber untuk menarik serial itu dari layanan streaming Netflix di negara mereka.
Setelah Jinn dirilis pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri diminta untuk segera menghentikannya. Namun Komisi Media di Yordania menyatakan mereka tidak punya kontrol atas serial itu, karena tayang di streaming. Mereka hanya bisa mengontrol televisi dan film.
Sementara itu sebagaimana dilaporkan media AP, Netflix Timur Tengah menyebut kontroversi soal Jinn di Twitter sebagai “gelombang perundungan.” Mereka bersikukuh menganggap serial itu mengusung tema yang universal.
Wakil Kepala Netflix Internasional, Kelly Luegenbiehl mengatakan pada Arab News, perusahaannya akan memproduksi empat serial lokal dan belajar dari masing-masing.
“Empat serial lokal, tujuan utama kami memanjakan penonton dari negara itu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Kami masih baru di sini, tapi kami berkembang, dan saya pikir apa yang hebat adalah kami bisa melihat bagaimana penonton merespons konten berbahasa lokal kami dan konten internasional kami.” []
SUMBER: CNN | AP| DEADLINE | ARAB NEWS