HASIL penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, Mei 2019 lalu, menyebutkan bahwa cairan rokok elektrik dapat menghambat fungsi sel-sel tubuh yang berperan dalam kesehatan jantung. Penelitian tersebut menemukan, cairan dengan varian rasa pada vape ternyata merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah.
“Masyarakat berpendapat bahwa rokok elektrik lebih aman, padahal tidak selalu,” ujar penulis studi sekaligus pakar kardiovaskular, dr Joseph Wu, seperti dikutip dari CNN.
BACA JUGA: Rokok Elektronik, Ini Dia Bahayanya
Menurut Wu keyakinan itu berasal dari bahan kimia penyebab kanker yang lebih sedikit dan rasa manis pada rokok elektrik yang dianggap tidak berbahaya. Namun, dalam studi ini, tim peneliti menemukan bukti efek toksik pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan melindungi jantung. Beberapa bukti itu termasuk di antaranya gangguan pada fungsi sel dan munculnya tanda-tanda peradangan.
Para peneliti mengamati bagaimana respons sel saat bersentuhan dengan cairan rokok elektrik. Efek yang paling kentara terlihat pada cairan dengan rasa kayu manis.
“Komponen rasa mana yang paling bertanggung jawab atas efek-efek ini serta cara kerjanya belum diketahui jelas,” ujar Wu.
Sekelompok ahli kardiovaskular dari University of Massachusetts yang mengomentari hasil studi, menganjurkan peneliti untuk melakukan tes pada sampel hewan.
“Studi ini datang di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa produk vape dengan pilihan rasa mungkin lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya,” ujar mereka.
BACA JUGA: Vape, Bahaya Tidak sih?
Sebelumnya, studi lain mengamati dampak produk rokok elektrik terhadap kesehatan jantung secara lebih luas. Studi pada 2018 menunjukkan, penggunaan rokok elektrik harian berisiko terhadap serangan jantung, meski dengan probabilitas yang lebih rendah daripada perokok tembakau.
“Kita melihat semakin banyak bukti bahwa rokok elektrik berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung,” ujar pakar kardiovaskular NYU Langone Health, dr Lawrence Phillips.
Menurut Phillips, tak tepat membandingkan rokok tembakau dengan rokok elektrik.
“Apa yang kita temukan adalah bahwa keduanya memiliki risiko kesehatan,” katanya. []
SUMBER: CNN