Oleh: Aisyah Nur Safitri
aisnur33@gmail.com
BEBERAPA orang terutama kaum hawa pasti mengidam-idamkan tubuh yang tinggi, kurus lagi langsing. Namun ada beberapa orang pula yang kesal jika dibilang “kurus amat sih, gak pernah makan ya?” Karena statement yang sering diterima tersebut, beberapa orang memutuskan untuk menambah berat badan mereka.
Seringkali mereka yang ingin menaikkan berat badan akan menambah porsi makan berkali-kali lipat atau lain sebagainya. Alih-alih hidup sehat, pemilihan keputusan yang salah akan membawa dampak buruk bagi tubuh. Menambah porsi makan boleh, namun jangan berlebihan, karena sikap berlebihan termasuk sifat syaiton dan Allah tidak menyukai sifat tersebut.
BACA JUGA: Tangisan Aisyah Akibat Tuduhan Keji yang Merajalela
Dan di dalam Al-Qur’an sangat jelas diterangkan sifat orang yang suka berlebih-lebihan khususnya dalam hal makanan.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
”Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid. Makan dan minumlah, dan jangalah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS Al-A’raaf: 31)
Dalam kajian fikih, istilah penambahan berat badan dikenal dengan tasmin. Abu Dawud menukil riwayat dari Hisyam bin Urwah tentang praktik tasmin pada zaman Rasulullah SAW. Ketika Aisyah ra dinikahi Rasulullah, ibu dari perempuan yang berjuluk khumaira (pipi kemerah-merahan) itu ingin agar berat badan anaknya tersebut naik.
Aisyah ra sempat menolaknya, hingga akhirnya ia diberi makan ibundanya ketimun dicampur kurma basah. Menu ini membuat berat badannya bertambah secara ideal. Dalil ini menunjukkan bahwa praktik tasmin sudah dikenal oleh para perempuan di Madinah kala itu. Mereka juga kerap melakukannya, baik untuk tujuan berobat maupun sekadar untuk penampilan (Soebahar, 2015).
Hasil penelitian modern menyebutkan bahwa mentimun mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak, dan 2,2% karbohidrat. Selain itu, juga mengandung zat bermanfaat lain, seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C.
BACA JUGA: Kecemburuan Istri-istri Rasulullah kepada Aisyah
Karena banyak mengandung bahan penting itu, mentimun sangat baik digunakan sebagai tonik (menjaga kesehatan) (Aisyah, 2014). Selain untuk menjaga kesehatan, kombinasi keduanya juga bermanfaat untuk meningkatkan berat badan dan mengubah bentuk tubuh yang semula kurus ceking menjadi lebih berisi.
Berdasarkan atas dasar hadis diatas tadi, para ulama memperbolehkan perempuan menambah berat badan mereka selama tidak membahayakan. So, jangan khawatir lagi dibilang kurus, ceking dan lain sebagainya. Mulai besok, coba konsumsi mentimun dan kurma untuk mendapatkan tubuh yang ideal. []
REFERENSI:
Aisyah, Enny Probosari. (2014). PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN (Cucumis sativus l) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI WANITA USIA 40-60 TAHUN. Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Halaman 818-823
Soebahar, M. Erfan, R. Arizal Firmansyah, Edi Daenuri Anwar. (2015). Mengungkap Rahasia Buah Kurma dan Zaitun dari Petunjuk Hadits dan Penjelasan Sains, dalam Ulul Albab, Vol. 16, No. 2
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.