JAKARTA–Dua minggu jelang leberangkatan kloter pertama jamaah haji Indonesia, Pusat Kesehatan Haji Indonesia mengingatkan jamaah agar selalu menjaga kesehatannya dengan baik sebelum keberangkatan.
Jamaah juga diimbau membawa obat-obatan pribadi. “Obat-obatan yang dibawa jangan ditaruh di koper tapi di tas tenteng. Jangan menahan kencing, banyak minum, dan banyak istirahat kalau lelah,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka di Jakarta, Ahad (23/6/2019) lalu.
BACA JUGA: Jelang Keberangkatan Jamaah Haji Kloter Pertama, Pusat Kesehatan Haji Maksimalkan Layanan
Selain itu, Eka mengaku juga telah melakukan kesiapan kita dari fasilitas, sarana dan prasarana termasuk tenaga petugas kesehatan. “Insya Allah jauh lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.
Begitu juga alat pelindung diri (APD) seperti masker, payung, dan kacamata juga tetap diadakan bagi setiap jemaah dan akan dibagikan di embarkasi saat sebelum keberangkatan.
Selain itu Kemenkes juga terus mempersiapkan status istithaah kesehatan jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada tahun berjalan. Kepada jamaah yang telah ditentukan tahun ini berangkat telah dilakukan pemeriksaan kesehatan. “Dan saat ini sudah mendapatkan vaksinasi meningitis,” pungkasnya.
BACA JUGA: DPR: Biaya Haji RI Termurah di ASEAN
Tak hanya telah menyiapkan infrastuktur dan teknis pembinaan, pelayanan dan perlindungan, Kemenkes melalui Pusat Kesehatan Haji juga telah selesai merekrut TKHI tambahan sebanyak 66 orang yang terdiri dari 22 dokter dan 44 perawat. TKHI tambahan ini direkrut terkait adanya tambahan kuota jamaah haji sebanyak 10 ribu orang.
“Semua petugas kesehatan ini akan melayani langsung 22 kloter tambahan,” terangnya.
Untuk mempersiapkan tenaga kesehatan tambahan ini, Pusat Kesehatan haji akan menyelenggarakan pelatihan terintegrasi pada 27-29 Juni 2019 mendatang. Pelatihan ini digelar untuk memberikan pembekalan tentang tenaga tambahan, obat, vaksin, dan makanan tambahan bagi jamaah yang sakit. []