BANDUNG–Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah menggandeng perusahaan Gilead asal Amerika Serikat (AS) untuk memberantas penyakit menular di Jabar seperti hepatitis dan HIV/AIDS.
Kerjasama tersebut dibahas oleh perwakilan perusahaan Gilead Amerika dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kantor Gubernur Jawa Barat, Rabu (26/6/2019).
“Ini adalah kerjasama untuk mengurangi prevalensi HIV/AIDS dan hepatitis yang berhubungan dengan darah,” kata Ridwan Kamil usai melakukan pertemuan dengan utusan Gilead Amerika di Gedung Sate Bandung.
Emil, sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, Kerjasama serupa juga telah dilakukan dengan pemerintah di lndia, dengan cara mendirikan pabrik di lndia menggunakan bahan generik lokal dan menghadirkan teknologi dari amerika, hal tersebut sudah berhasil dilakukan. Di Indonesia sendiri, Jabar akan menjadi pelopor pertama program ini.
“Di India sudah berhasil karena kerjasamanya teknologinya dari Amerika tapi pabrikanya lokal, dengan menggunakan bahan-bahan generic, sehingga biaya treatmentnya di India itu sangat murah.” Jelas Emil.
Pemprov Jabar akan menerapkan hal tersebut pada tiga tempat, yaitu di penjara, puskesmas perkotaan, dan pedesaan. Pemilihan tempat di penjara karena penjara 70 persen adalah pengguna narkoba yang bersentuhan langsung dengan darah.
“Saya setujui kita bikin tiga model rencana, satu modelnya di penjara, karena 70 persen penghuni penjara ini kan pengguna narkoba, dan di situ penyakit yang berhubungan dengan darah, jarum suntik dan lain-lain. Kedua kita akan terapkan di puskesmas perkotaan, ketiga di pedesaan,” ujarnya.
Di Indonesia sendiri program serupa belum ada, sehingga dipastikan Jabar menjadi pelopor pertama dalam rangka memberantas penyakit menular ini. “Kita mau menjadi pelopor karena program ini belum ada di pusat,” tutur Emil.
Diharapkan dengan program seperti ini, obat yang dibutuhkan dua jenis penyakit menular ini dapat dijangkau oleh penderitanya. []
REPORTER: SAIFAL