MASYARAKAT terutama umat Muslim kini dihebohkan dengan kasus wanita yang membawa anjing ke dalam masjid di Bogor, Jawa Barat. Menurut pemeriksaan medis, wanita itu mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia. Para pengidap skizofrenia merasa dirinya seolah-olah berada di dunia yang lain, berhalusinasi atas sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi di dunia nyata.
Untuk, itu penting kiranya untuk kita lebih berhati-hati terhadap hal-hal yang dapat memicu skizofrenia. Dan siapa sangka, salah satu penyebab skizofrenia adalah cakaran kucing. Kok, bisa?
Peristiwa ini terjadi pada seorang remaja lelaki asal Amerika Serikat (AS) yang tiba-tiba mengalami gangguan mental setelah kulitnya dicakar oleh kucing peliharaannya.
BACA JUGA: Soal Kasus SM Bawa Anjing ke Masjid, Ini 4 Pernyataan Sikap Keuskupan Bogor
Menurut laporan kasus terbaru yang terbit di jurnal Central Nervous System Disease, remaja itu tiba-tiba mengalami pikiran psikotik setelah dicakar kucing.
Dokter di Midwest, Amerika Serikat, yang menanganinya menjelaskan kasus skizofrenia yang dialami remaja lelaki ini disebabkan oleh infeksi bakteri dari cakaran kucing. Padahal pada awalnya bocah 14 tahun itu aktif bersosialisasi, sehat jasmani dan pintar dalam akademis.
Namun sekitar Oktober 2015, dia tiba-tiba mulai menunjukkan gejala gangguan mental yang sangat mengkhawatirkan.
Dia percaya, dirinya adalah anak setan jahat yang terkutuk. Keyakinan itu membuatnya ingin bunuh diri karena takut akan mencelakai keluarga dan teman-temannya. Selain itu, dia tiba-tiba memiliki ketakutan bahwa kucing peliharaannya ingin membunuhnya.
Uraian itu cukup untuk membuat para dokter memutuskan melakukan rawat inap psikiater darurat dan memberinya resep obat antipsikotik.
Namun perilaku ini terus berlanjut selama 18 bulan. Menurut riwayat kesehatan keluarga, tidak ada yang menunjukkan indikasi gangguan mental.
Jadi sepertinya kondisi bocah itu bukan karena faktor genetik. Karena salah satu faktor seseorang mengidap skizofrenia adalah warisan genetik. Pemeriksaan lebih lanjut, dokter menemukan ada bekas luka cakar di sepanjang paha dan ketiak.
BACA JUGA: Meski Dianggap Sakit Jiwa, Wanita yang Bawa Anjing ke Masjid Tetap Jadi Tersangka
Dari tanda itu, tim dokter kemudian mencari tahu apakah dia mengalami infeksi. dan setelah diperiksa benar saja, darah bocah itu diuji dan positif mengandung Bartonella henselae, bakteri yang terkait dengan infeksi karena gigitan atau goresan cakaran kucing.
Seperti dugaan para dokter, keluarga pasien memiliki dua kucing peliharaan yang awalnya diambil dari jalanan pada 2010.
Dilansir IFL Science dari Kompas.com, kesehatan mental anak itu membaik setelah infeksinya diobati dengan terapi antimikroba.
Ini menunjukkan bahwa infeksi Bartonella dapat berkontribusi terhadap gangguan neuropsikiatri progresif seperti skizofrenia. []
SUMBER: INTISARI