PUNYA anak tentu menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Apalagi, anak pertama. Biasanya kehadiran anak pertama inilah yang paling didamba. Dan, biasanya calon orangtua yang menginginkan kehadiran sang buah hati ini merencanakan berapa anak yang mereka harapkan. Bahkan ada pula yang berharap punya anak kembar.
Sayangnya, tak sedikit pasangan yang kesulitan mendapatkan momongan. Namun, seiring perkembangan teknlogi kedokteran dan medis, mereka bisa terbantu dalam ikhtiarnya untuk memiliki keturunan. Salah satunya melalui program bayi tabung.
Aktris berhijab Ratna Galih telah melakukannya. Dia bahkan berhasil memiliki bayi kembar dari program tersebut. Ratna melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan pada 5 Juli 2019 di RSIA Bunda Menteng, Jakarta.
BACA JUGA: Setelah Dalami Islam, Ratna Galih Rasakan Kenikmatan dalam Hidup
“Alhamdulillah telah lahir putra dan putri ke 4 dan 5 kami, hari ini tanggal 5 juli 2019 jam 09:17 pagi. Foto diatas: Shelma Aisyah Sawkani berat lahir 2.225 gram, panjang 46 cm. Foto dibawah: Shaldy Ararya Sawkani berat lahir 2.363 gram, panjang 46 cm,” tulis Ratna Galih dalam keterangan unggahan foto bayinya yang baru lahir.
Ratna juga menceritakan pengalamannya melahirkan anak kembar. Meski bukan kehamilan pertamanya, namun ini kali pertama Ratna mengandung anak kebar, Ratna mengaku cukup santai dan tidak merasakan sakit saat melahirkan bayi kembarnya itu.
“Alhamdulillah karena enggak tegang semuanya berjalan lancar. Terimakasih untuk semua doa dan support yang bantu banget selama proses hamil ini, sampai melahirkan. You guys are amazing and I feel so much love. Maaf belum sempet buka-buka DM (direct message), insyaAllah besok pas udah segeran,” sambung Ratna Galih.
https://www.instagram.com/p/BziY44UnLKD/
Ratna Galih melahirkan setelah program bayi tabung yang dijalaninya sukses. Bagaimana program bayi tabung ini bisa menghasilkan bayi kembar?
Dilansir dari Hai Bunda, dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG dari Klinik Bayi Tabung Morula IVF Surabaya di National Hospital Surabaya, menjelasakan bahwa proses bayi tabung bisa saja menghasilkan bayi kembar. Hal ini terbilang wajar. Sebab, embrio yang ditanamkan ke dalam rahim pasien biasanya lebih dari satu.
“Ya tentu angka kejadian bayi kembar akan lebih tinggi pada pasien bayi tabung dibandingkan bukan bayi tabung karena kita menanam lebih dari satu embrio,” ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa bayi kembar bukanlah tujuan utama dari prosedur bayi tabung itu sendiri. Bahkan sebagai ahli bayi tabung, dr. Benediktus Arifin selalu memprioritaskan agar pasangan yang menjalani prosedur ini mendapatkan kehamilan tunggal (singleton pregnancy). Alasannya dengan kehamilan tunggal, pertumbuhan bayi akan lebih optimal.
BACA JUGA: Sebuah Percakapan Antar Bayi Kembar di Rahim Ibu
Sementara soal keberhasilan mendapatkan bayi kembar, selain faktor genetik, ada juga faktor lain yang mempengaruhi. Misalnya saja ras, usia ibu, jumlah persalinan sebelumnya, dan asupan nutrisi. Hal ini dijelaskan dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
“Semakin tua usia seorang ibu, peluang hamil kembar lebih besar. Kenapa? Kan saat usia seseorang lebih tua, mau melahirkan lagi lebih sulit. Sehingga, bisa dilakukan program hamil dan dokter kandungan bisa memberi obat supaya sel telur yang keluar lebih dari satu. Akhirnya peluang hamil kembar lebih besar,” jelas dia. []
SUMBER: HAI BUNDA