KETIKA saya masih kecil kami memiliki TV kecil berukuran 13 inci. TV itu diletakkan di ruang tamu kami. TV ini memiliki tombol untuk mengubah saluran di atasnya. Akan tetapi, kita jarang memutar tombol itu. Ya! Karena kami orang yang kurang mampu, antena yang sudah berkarat hanya bisa mengambil satu saluran jelas.
Jika cuaca cerah di luar, saya terbiasa pergi keluar memutar antena untuk mencoba dan mengambil jaringan. Ketika saya pulang sekolah, teman saya yang tinggal di kota selalu menjelaskan program yang tidak pernah kai tonton. Bagi saya, ini adalah cara yang menyenangkan untuk melewatkan sore terutama jika itu hujan saat istirahat.
Akan tetapi tahun-tahun berlalu dan dunia semakin berkembang. Hari ini saya punya TV dengan lebih dari seratus saluran. Saya dapat mengganti sauran sesuka hati melalui remote pada kecepatan cahaya. Saya bisa menonton program, video, dan cerita dari seluruh dunia. Namun, dari waktu ke waktu saya menemukan diri saya mulai bosan, mematikan, dan mengambil sebuah buku tua untuk membaca sebagai gantinya.
Putri saya memiliki ponsel yang bisa bekerja dengan keterampilan yang membuat kepala saya berputar. Dia bisa mendapatkan informasi yang dia butuhkan dari internet hanya dalam hitungan detik. Namun, tampaknya sedikit terlalu cepat bagi saya. Saya tidak keberatan melakukan browsing lebih lambat melalui kamus atau ensiklopedia sebagai gantinya.
Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya lahir terlalu dini bagi dunia ini. Namun, satu hal yang saya tahu adalah bahwa dalam hal ini gila, Anda masih harus mencari gelombang yang tepat.
Ya! Anda masih perlu untuk mempertahankan saluran Anda dengan Allah SWT. Anda masih perlu untuk mengubah antena Anda untuk cinta dengan keluarga. Anda masih perlu menghubungkan setiap hari dengan kebaikan. Tanpa hal-hal ini hidup tidak memiliki arti. Tanpa hal ini, Anda tidak akan mendapatkan kebijaksanaan dan sukacita.
Berapa banyak pun salauran TV yang Anda miliki untuk menghibur hati Anda, berapa banyak pun media social yang Anda gunakan untuk menemani kesepian Anda. Tanpa ketaatan Anda terhadap Allah SWT jiwa Anda hanya statis, lemah, tak berdaya. []