DI Indonesia mungkin anak-anak usia sekolah dasar akrab dengan masa bermain serta bersenang-senang dengan teman-temannya. Tak ada ancaman kematian ataupun gempuran senjata yang mengintai saat mereka bermain.
Berbeda halnya saat kita menengok negeri yang diberkahi Palestina, tepatnya di Jalur Gaza. Di sekitar wilayah tersebut banyak anak-anak yang juga harus merasakan penderitaan atas krisis kemanusiaan yang dilakukan oleh zionis Israel.
Tak hanya itu, sebelumnya Negeri Palestina kaya dengan pertaniannya yang makmur, bahkan tingginya hasil pertanian kala itu membuatnya menjadi pengekspor hasil pertanian kepada beberapa negara. Namun seiring serangan Israel yang terus dilancarkan, membuat perekonomian hingga pertanian menjadi lemah.
Melihat kondisi tersebut pria asal Indonesia yang saat ini berada di Palestina bernama Abdilah Omin melakukan pendataan terkait jumlah anak-anak di Jalur Gaza. Pendataan tersebut dilakukan untuk pemasokan buah stroberi bagi anak-anak di Jalur Gaza.
Bukan tanpa alasan Bang Onim—biasa pria itu disapa—berniat membagikan buah stroberi untuk anak-anak. Hal tersebut agar anak-anak dapat merasakan makanan yang lebih layak dan sehat.
Tak kurang dari 500 kilogram buah stroberi untuk anak Gaza dibagikan Bang Onim. Pemilihan buah stroberi juga dengan alasan dapat membantu perekonomian para petani di Palestina. Dengan begitu beban para petani akan sedikit berkurang dengan penjualannya.
“Sebanyak 500 Kg buah Stroberi akan ana bagikan ke anak yatim dan keluarga fakir di TK dan di beberapa wilayah,” jelas Bang Onim.
Pembelian buah troberi ini juga bertujuan untuk membantu petani stroberi agar mereka tidak perlu bersusah payah menjual barang dagangan mereka ke pasar atau pedagang lain yang membelinya dengan harga yang sangat murah.
“Kami membeli buah stroberi dengan harga yang sama di pasar-pasar di Gaza City,” ungkap Bang Onim, Minggu (26/3/2017). []