TIM Jaguar telah menciduk seorang bocah yang berdandan seperti tuyul. Bocah ini mengaku berniat untuk prank warga untuk kemudian dipakai jadi konten YouTube. Polisi segera mengamankan bocah tersebut karena dikhawatirkan akan meresahkan warga.
“Anggota melihat anak duduk di jembatan penuh dengan bedak putih, kepala botak seperti tuyul, dan menggunakan celana plastik warna putih,” ujar ketua Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus, Sabtu (13/7/2019) pekan lalu.
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Prank seperti yang Marak di Media Sosial Saat Ini?
Saat hendak didekati, bocah yang menyadari kedatangan Tim Jaguar langsung berlari bersembunyi di semak-semak. Anggota Tim Jaguar mengejar si bocah dan ditemukan sedang tengkurap di semak-semak.
“Ternyata anak kecil yang sedang nge-prank, bukan tuyul,” imbuhnya.
Saat diamankan Tim Jaguar, bocah tersebut mengaku melakukan aksinya ditemani ketiga temannya. Namun saat melihat kedatangan Tim Jaguar, ketiga temannya tersebut langsung kabur.
Kepada Tim Jaguar, bocah tersebut berniat menakut-nakuti warga yang melintas dengan berdandan seperti tuyul sedangkan teman-temannya bertugas untuk mengambil video. Bocah ini juga mengaku video tersebut untuk dijadikan konten di YouTube dan juga diunggah di Instagram.
“Kemudian kita interogasi, ternyata lagi nge-prank. Katanya buat konten di YouTube, dipasang di IG (Instagram-red) juga katanya,” ungkap Winam.
Mendengar pengakuan bocah tersebut, polisi pun terheran. Aksi prank tersebut dapat membahayakan pengendara jalan yang kaget melihat sosok tuyul jadi-jadian di pinggir jalan.
Bocah itu langsung dinasihati oleh Tim Jaguar dan diminta tak mengulangi aksinya lagi. Kemudian polisi mengembalikan bocah tersebut kepada orangtuanya.
BACA JUGA: Fenomena Nge-Prank: Bablas Tanpa Batas
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati agar tidak membuat kegaduhan, meski hanya untuk mencari sensasi dan mengunggahnya di YouTube atau medsos.
“Sebaiknya pembuatan konten di YouTube agar memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain, (buat konten) itu terlalu berisiko,” kata Paur Humas Polresta Depok Iptu Made Budi saat dimintai tanggapan, Ahad (14/7/2019).[]