NAIK haji merupakan impian setiap muslim. Seorang muslim bahkan rela menabung puluhan tahun agar bisa berangkat haji kendati usianya saat itu telah memasuki masa senja. Tak sedikit pula anak yang bercita-cita mulia ingin memberangkatkan orangtuanya ke tanah suci.
Guna menunaikan rukun Islam yang kelima ini, umat Islam dari penjuru dunia rela merogoh kocek yang dalam, sebab biaya transportasi dan akomodasi ke Mekah, Arab Saudi itu memang tidak murah. Jadi butuh kesabaran dan keistiqamahan agar niat untuk berhaji itu bisa terlaksana.
BACA JUGA: Nabung sejak Tahun 1965, Kakek Haki dan Istri akhirnya Bisa Naik Haji
Nah, bagaimana jika gaji yang kita punya hanya sebatas UMR atau bahkan kurang dari itu? Bagaimana caranya agar cita-cita berhaji itu bisa terlaksana? Bagaimana caranya agar bisa memberangkatkan orangtua untuk berhaji?
Dikutip dari Swara Tunaiku, ini dia cara sukses berangkatkan orangtua naik haji dengan gaji UMR:
1. Membuka Tabungan Haji
Setelah ada niat, usaha harus dilakukan untuk mewujudkan apa yang sudah diniatkan. Saat ingin memberangkatkan haji orangtua, Anda harus berusaha untuk mewujudkannya. Terlepas dari kapan waktunya, Anda harus fokus mengumpulkan dananya terlebih dahulu.
Tabungan haji adalah fasilitas bagi Anda yang ingin fokus mengumpulkan dana haji dengan mudah dan aman. Selain dapat menabung untuk dana haji dengan aman, Anda bisa sekaligus mendapatkan fasilitas lain. Beberapa di antaranya adalah asuransi jiwa dan kecelakaan. Asuransi ini merupakan suatu perlindungan atas risiko yang dimungkinkan terjadi.
2. Konsisten dalam Menabung
Usai membuka rekening tabungan haji, Anda harus konsisten dalam menabung. Tujuannya hanya satu, yaitu agar dana haji segera terkumpul. Konsistensi ini sangat penting untuk merealisasikan niat Anda di awal.
Sebagai target, sesuaikan jumlah dana yang akan ditabung dengan kemampuan finansial yang dimiliki agar tidak memengaruhi pemenuhan kebutuhan lain. Dengan kesesuaian tersebut, diharapkan nominal uang yang ditabung akan sama dalam setiap periodenya. Anda bisa menabung setiap bulan dengan jumlah yang sama. Konsistensi ini adalah jalan merealisasikan impian.
3. Mencari Penghasilan Tambahan
Dengan gaji UMR, tidak menutup kemungkinan bahwa Anda bisa menabung untuk berangkat haji. Jika memang jumlah pendapatan belum mencukupi, bisa mencari penghasilan tambahan untuk mengumpulkan dana haji. Biaya haji yang menyentuh angka puluhan juta, bisa dipenuhi jika Anda lebih giat berusaha untuk mencari penghasilan tambahan.
4. Investasi Saham
Selain bekerja untuk mengumpulkan dana haji, investasi merupakan cara alternatif untuk menambah jumlah tabungan haji. Anda bisa berinvestasi saham yang keuntungannya cukup besar.
Investasikan sebagian dana untuk membeli saham yang aman yaitu saham blue chip yang harganya cukup stabil, misalnya BUMN. Risiko kerugian yang rendah ini tentu lebih menguntungkan.
Memilih investasi reksa dana juga bisa dilakukan. Pilihan lain ini ditujukan bagi Anda yang sedang mulai berinvestasi.
Meski keuntungannya lebih rendah dari investasi saham, tapi biaya dan risiko yang ditanggung juga lebih sedikit. Anda juga bisa menyerahkan pengelolaan dana investasi ke manajer investasi. Anda tinggal terima beres berupa keuntungan investasi.
5. Investasi Emas
Diversifikasi investasi adalah ide bagus untuk mendapatkan tambahan tabungan haji. Anda bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari keuntungan investasi selain saham. Investasi emas adalah salah satu jalannya. Anda bisa menginvestasikan emas yang nilainya cukup stabil.
BACA JUGA: Kumpulkan Rp 5.000 Setiap Hari selama 28 Tahun, Penjual Kerupuk Ini Bisa Naik Haji
Fluktuasi harganya juga mengikuti pola yang tetap, sehingga Anda bisa memperkirakan penjualan di waktu harga tinggi. Dengan demikian, tambahan pendapatan untuk top up tabungan haji bisa lebih optimal.
6. Berhemat
Berhemat harus menjadi pola hidup Anda. Bukan hanya karena ingin mengumpulkan lebih banyak dana untuk pergi haji, penghematan ini harus dilakukan setiap saat. Tujuannya agar Anda tidak boros dan bisa menabung untuk persiapan masa depan yang lebih baik, terlebih untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga. Upayakan untuk membuat skala prioritas kebutuhan. []
SUMBER: SWARA TUNAIKU | LIPUTAN6