SALAH pemahaman tentang Islam nampaknya berakibat terhadap berbagai macam persepsi pula terhadap Islam. Hal tersebut banyak ditunjukkan oleh beberapa negara yang ingin melarang umat muslim untuk melakukan kegiatannya di negaranya.
Namun tidak untuk Bulgaria, negara yang termasuk 16 negara terbesar di Eropa ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan agama Islam. Bulgaria bersatu pada abad ke-7 Masehi. Semua entitas politik Bulgaria yang silih berganti tetap memelihara tradisi yang berwujud etnisitas, bahasa, dan huruf dari kekaisaran Bulgaria pertama 681–1018.
Pada Abad Pertengahan, seiring dengan kemunduran kekaisaran Bulgaria kedua (1185–1396/1422). Wilayah Bulgaria di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah selama lima abad. Pada saat itulah Islam mulai dikenal di negara tersebut.
Perjalanan Islam di Bulgaria tidak berjalan mulus. Pada saat pemerintahan rezim Todor Zhivkov penduduk beragama Islam mengalami penindasan selama bertahun-tahun. Hal tersebut dikarenakan tradisi ortodoks yang menganggap penduduk Islam Bulgaria sebagai orang asing walaupun, sebenarnya masyarakat tersebut adalah penduduk asli Bulgaria.
Akan tetapi, hal tersebut sudah tidak terjadi ketika rezim Zhivkov pada tahun 1989 bekuasa. Di rezim tersebut banyak pembinaan terhadap mesjid – mesjid di pelbagai daerah di Bulgaria. Oleh karena itu sampai saat ini masih banyak terdapat masjid di pelbagai kota di Bulgaria.
Bulgaria adalah satu-satunya anggota Uni Eropa di mana umat Islama berbaur dan tinggal berabad-abad dengan masyarakat Bulgaria lainnya. Mayoritas penduduk tersebut merupakan etnis keturunan Turki Usmani yang menjangkau ke Negara Eropa, mereka tinggal bersama penduduk Kristen dalam budaya yang dikenal sebagai Komshuluk atau hubungan baik hati.
Keadaan tersebut juga didukung oleh penduduk Islam yang ada di Bulgaria dengan selalu menjaga hubungan baik dan rukun. Hal tersebut juga di lakukan oleh masyarakat muslim Indonesia yang ada di bulgaria dengan sangat rukun berbaur dalam hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Hal itulah yang menyebabkan masyarakat Bulgaria tidak lagi menganggap bahwa penduduk Islam akan menjadi ancaman di negara tersebut. Oleh karena itu, segala bentuk rencana ataupun keputusan yang akan mengkerdilkan penduduk muslim di Bulgaria selalu berahir dengan penolakan.
Wanita muslim di Bulgaria selalu mengenakan hijab ketika ketempat umum. Walaupun demikian tetap mendapatkan perlakuan yang wajar oleh penduduk setempat. Setiap hari masyarakat muslim di Sofia Bulgaria juga tetap mengumandangkan adzan dengan pengeras suara.
Hal itu membuktikan bahwa kerukunan masyarakat muslim dan nonmuslim di daerah tersebut berjalan dengan baik. Contohnya masjid Banya Bashi masjid tertua yang berdiri sejak tahun 1566 dan digunakan umat muslim Bulgaria sampai saat ini.
Di masjid tersebut selalu ramai oleh umat muslim yang akan menunaikan ibadah dan terletak di pusat ibu kota Bulgaria. Di masjid terbut pula selalu ramai dengan suara adzan dengan pengeras suara ketika masuk waktu sholat. Hal tersebut jelas merupakan simbol bagaimana kerukunan masyarakat muslim Bulgaria dengan penduduk sekitar berjalan dengan baik.
Setiap hari masjid tersebut selalu ramai oleh penduduk muslim yang ingin sholat berjamaah. Hal tersebut yang seharusnya kita lakukan sebagai umat muslim untuk menyadarkan bahwa Islam yang sesungguhnya adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Sehingga paradigma dan persepsi negatif terhadap masyarakat muslim di dunia akan berubah. Seiring berjalannya waktu pandangan penduduk dunia terhadap Islam akan sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. []