• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Mualaf

Cerita Wanita Muslim Jerman yang Jadi Mualaf pada 1960-an

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Mualaf
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Penyimpanan yang Seharusnya Dihindari muslimah,

Ilustrasi. Foto: fitnaphobia

0
BAGIKAN

PADA masa ketika Islam bukanlah topik kehidupan sehari-hari di Jerman, sekitar tahun 1960-an, Fatima Grimm justru memutuskan menjadi mualaf.

Dia menjadi sangat terkenal sebagai seorang mualaf Jerman dan bekerja untuk berbagai organisasi Muslim Jerman. Dia lahir pada 1934 dan meninggal pada 2013 di kota Hamburg.

Inilah sekelumit catatan dirinya tentang menjadi seorang muslim:

Sebelum saya menerima Islam, saya mencari aturan universal. Saya ingin aturan dipegang teguh. Aturan yang sebenarnya memiliki validitas. Bahkan saat itu, pada akhir 1950-an, tampaknya ada kecenderungan ke arah individualisme.

ArtikelTerkait

Siapa Bobon Santoso, Mualaf di Bulan Ramadhan 2025?

Deretan Selebriti Indonesia yang Menjalani Bulan Ramadhan Pertamanya di 2025

Bagaimana Dr. Richard Lee Masuk Islam

Profesor Jepang Masuk Islam Jadi Mualaf karena Satu Ayat Al-Quran Ini

BACA JUGA: Komunitas Muslim Berikan Penghargaan Keberanian Internasional; untuk 2 Korban Islamofobia di Jerman

Semua orang mengaku telah menemukan kebenaran. Setiap orang memiliki norma yang berbeda. Dan menafsirkan aturan sesuai dengan selera pribadi mereka. Itu membingungkan saya.

Apakah tidak ada aturan universal? Dan siapa yang bisa membuat aturan universal semacam ini? Seorang filsuf hebat? Beberapa jenius? Dan berapa lama aturan universal ini berlaku?

Semua perenungan saya membawa saya kembali ke pertanyaan tentang Tuhan. Hati saya sudah menegaskan keberadaan-Nya. Tidak ada pertanyaan tentang itu. Semua kebaikan yang terjadi pada saya, pasti memiliki sumber ilahi.

Hati saya ingin menunjukkan rasa terima kasih. Tapi untuk siapa? Siapa tuhan? Apakah Dia adalah ayah-Tuhan yang duduk di atas awan di surga? Atau apakah Dia adalah dewa yang menderita di atas salib? Atau sosok yang tersenyum dari timur jauh ini? Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan. Tetapi hati saya ingin benar-benar yakin tentang Tuhan. Tidak ada kompromi pada ketulusan. Dan itu harus dengan keyakinan penuh.

Setelah saya selamat dari operasi kritis, saya terus mencari tujuan hidup. Kenapa aku masih hidup? Kemudian, untuk pertama kalinya, saya secara sadar melakukan kontak dengan Islam. Saya masih waspada karena semua kekecewaan dengan pencarian saya akan kebenaran ilahi yang telah saya buat sebelumnya.

Jadi saya membaca Quran. Saya berbicara dengan sangat sedikit Muslim di sekitar saya. Dan hati saya hanya bisa berkata: Ya. Itu dia. Itu adalah kebenaran. Saya tidak menemukan kontradiksi yang tidak dapat dijembatani. Semuanya masuk akal. Dan saat itulah saya mulai merasakan kedamaian batin di dalam hati saya. Itu adalah kemenangan.

Namun, menjadi Muslim hanyalah langkah pertama. Dan untuk menjaga kedamaian batin itu membutuhkan kerja, pembelajaran, dan kepercayaan yang konstan pada Tuhan. Saya belajar bahwa sangat penting untuk mengikuti aturan yang diberikan kepada kita oleh Allah. Hanya dengan mengikuti aturan-Nya, kita dapat merasakan kedamaian batin. Itu termasuk shalat. Temui Tuhan kita lima kali setiap hari.

Hanya saja, jika kita memiliki kedamaian batin di dalam hati kita, kita dapat mencoba membagikannya keluar diri kita. Untuk menyebarkan kedamaian, kita harus melakukan ini bukan melalui khotbah yang melelahkan. Namun dengan menjadi contoh yang baik. Dengan menjalankan Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan dengan hidup damai dalam interaksi kita sehari-hari dengan orang lain.

BACA JUGA: Survei: Muslim Jerman Lebih banyak Bantu para Pengungsi

Jika kita ingin menjaga kedamaian batin kita, kita harus mendasarkan diri kita pada pengetahuan yang mendalam dan pengakuan akan Tuhan. Kitab suci Allah, Al-Quran, adalah sumber kedamaian batin yang tak terbatas.

Membaca dan merenungkan Quran setiap hari adalah bantuan yang stabil dan dapat diandalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan kita harus selalu menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Dengan menyadari ini, kita akan terbebas dari ketakutan paling sulit di dunia ini. Takut akan kematian.

Sebagai Muslim, kita tahu bahwa kita akan kembali kepada Tuhan kita, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Penyayang. Dan insyaAllah kita akan diberikan tempat di surga-Nya. Ameen. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: Fatima GrimmjermanMualafMuslim
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Cara Nabi Hadapi Sikap Cemburu Aisyah

Next Post

Pesan Rasulullah: Hanya Orang Mulia yang Memuliakan Perempuan

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Bobon Santoso

Siapa Bobon Santoso, Mualaf di Bulan Ramadhan 2025?

29 Maret 2025
dr Richard Lee

Deretan Selebriti Indonesia yang Menjalani Bulan Ramadhan Pertamanya di 2025

25 Maret 2025
Dr. Richard Lee

Bagaimana Dr. Richard Lee Masuk Islam

8 Maret 2025
profesor, jepang

Profesor Jepang Masuk Islam Jadi Mualaf karena Satu Ayat Al-Quran Ini

19 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 muslim

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.