HADITS qudsi adalah hadits yang diriwayatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Rabnya (Allah). Hadits ini sering juga diistilahkan dengan hadits rabbani atau hadits ilahi. Sedangkan hadits yang bukan qudsi, disebut dengan hadits nabawi.
Contonya teks hadits qudsi,
قال صلّى الله عليه وسلّم فيما يرويه عن ربه – تعالى – أنه قال: “أنا عند ظن عبدي بي، وأنا معه حين يذكرني
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang beliau meriwayatkan dari Rabnya, bahwa Allah berfirman, “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya jika dia mengingat-Ku… (HR. Bukhari, no.7405)
Antara Alquran, hadits qudsi, dan hadits nabawi:
Alquran: lafadz dan maknanya, keduanya dari Allah Ta’ala.
Hadits qudsi: maknanya dari Allah, sedangkan lafadznya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Hadits nabawi: lafadz dan maknanya keduanya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan demikian, posisi hadits qudsi adalah antara Alquran dengan hadits nabawi.
Perbedaan hadits qudsi dengan Alquran:
1. Alquran, lafadznya dari Allah, sedangkan hadits qudsi, lafadznya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.
2. Membaca Alquran dinilai sebagai ibadah, baik paham maknanya maupun tidak. Sedangkan semata-mata membaca hadits qudsi tanpa maksud mempelajarinya, tidak dihitung sebagai ibadah.
3. Membaca Alquran mendapat pahala per huruf. Sementara pahala per huruf ini tidak ada dalam hadits qudsi.
4. Alquran dibaca ketika shalat, sedangkan hadits qudsi tidak boleh dibaca ketika shalat.
5. Alquran mendapat jaminan penjagaan dari segala bentuk penyelewengan, sedangkan hadits qudsi tidak mendapat jaminan. Karena itu, ada hadits qudsi yang dhaif, palsu, mungkar, dst. Sebagaimana penilaian yang berlaku untuk semua hadits.
6. Alquran sampai kepada kita secara mutawatir dan disepakati oleh kaum muslimin. Sedangkan hadits qudsi ada yang statusnya ahad. Wallahu a’lam. []
Sumber: Kitab Mushtalah al-Hadits, karya: Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, seperti disarikan dari Konsultasi Syariah.