JAKARTA — Wakil Koordinator Tim P3JH Arab Saudi 2019 dr.Mahesa Paranadipa mengatakan permasalahan penanganan kondisi darurat medis di Arab Saudi adalah karena berada di negara orang lain.
“Di mana, tuan rumah tentu memiliki otoritas terkait penanganan jamaah yang mengalami kondisi darurat,” kata dia melalui keterangannya Selasa (30/7/2019).
BACA JUGA: Aktifitas Jamaah Haji Mulai Padat, Tim P3JH Siapkan Kondisi Darurat Medis
Namun, kata dia tim P3JH memprioritaskan evakuasi jamaah yang mengalami kondisi darurat ke fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Tim TGC. Selanjutnya jamaah akan dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
“Jika memang perlu dirujuk ke rumah sakit, tim KKHI yang akan mengkoordinasikan dengan rumah sakit Arab Saudi. Kendala bahasa sering menjadi kendala dalam koordinasi dengan tim medis Arab Saudi” terang terangnya.
BACA JUGA: Banyak Jamaah Haji Terpisah dari Rombongan, Berikut Pesan dari P3JH
Namun, lanjut dr Mahesa tetap harus menghormati otoritas tuan rumah yang tentunya juga didukung oleh tim medis dan sarana prasarana kesehatan yang telah disiapkan untuk melayani jamaah haji dari seluruh dunia.
Untuk diketahui, saat ini tercatat di data Siskohat sebanyak 30 jamaah Indonesia wafat di Arab Saudi. Tidak ada keterangan penyebab wafatnya. Jumlah ini dikhawatirkan akan bertambah jika kondisi-kondisi yang berisiko tidak mendapat perhatian serius dari seluruh pihak sehingga menimbulkan kondisi darurat. []
REPORTER: RHIO