ORANG kafir Quraisy tidak pernah berhenti dalam menghalangi dakwah Nabi SAW. Mereka melakukan berbagai cara untuk menghentikan dakwah Rasulullah SAW, mulai dari cara yang halus hingga cara yang kasar.
Selama Abu Thalib masih hidup, Nabi Saw. senantiasa mendapatkan perlindungan dari pamannya itu.
BACA JUGA: Selendang Tenun untuk Rasulullah
Sekalipun paman beliau masih hidup, maka kaum kafir tidak pernah berhenti mencari cara menghentikan Nabi. Hingga kali ini cara yang digunakan adalah dengan menukar Nabi Saw.dengan Ammarah bin Walid bin Mughirah. Mereka melakukan penukaran ini untuk membunuh Nabi Saw.
Orang kafir Quraisy menyadari bahwa Abu Thalib selaku paman sekaligus orang yang mengasuh Rasulullah tidak akan pernah melepaskan keponakannya itu.
Orang-orang kafir Quraisy selama ini beranggapan bahwa Abu Thalib tidak mau melepaskan ponakannya karena Abu Thallib menginginkan pertolongan dan kebaikan dari Muhammad. Untuk itu mereka berencana mengganti Muhammad dengan pemuda yang kuat yang mampu menolong Abu Thalib. Mereka beranggapan bahwa caranya tersebut dinilai akan mampu meloloskan apa nyang mereka inginkan. Maka mereka datang menemui Abu Thalib dengan membawa Ammarah bin Walid bin Mughirah. Mereka berkata kepadda Abu Thalib, “Wahai Abu Thalib , ini Ammarah bin Walid, dia pemuda yang paling kekar, kuat dan tampan di Quraisy, ambillah dia, jadikanlah dia milikmu, sebaliknya serahkan keponakanmu, yanag telah menentang agamamu, agama nenk moyangmu, membuat kaummu bercerai berai, dan melecehkan mimpi-mimpi mereka, selanjutnya kami akan membunuhnya, tidakkah ini adil, orag ditukar dengan orang!”
Abu Thalib menjawab, “Seburuk-buruk beban yang kalian bebankan kepadaku adalah ini, yaitu kalian memberi aku anak kalian supaya aku memberikan anakku kepada kalian untuk kalian bunuh, demi Allah hal itu tidak akan pernah terjadi selamanya.”
BACA JUGA: Pernikahan Rasulullah dengan Istri Terakhirnya
Muth’im bin Adi berkata, “Demi Alllah wahai Abu Thalib kaummu berusaha berbuat adil kepadamu, mereka bersungguh-sungguh menyelamatkanmu dari apa yang kamu benci, tetapi mengapa kamu kelihatan tidak mau sedikitpun menerima tawaran baik mereka.”
Abu Thalib berkata kepada Muth’im, “Demi Allah mereka tidak adil kepadaku, namun kalian sepakat untuk mengkkhianati aku, dan mengajak orang-orang untuk mendemo aku, berbuatlah yang terbaik, hindari kerusakan, jauhi peperangan , agar di antara kalian tidak saling membunuh dan menyerang .[]
Sumber: Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul yang Agung/ Penulis: Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darul Haq/ November,2016