SUATU hari, tepatnya di siang yang sangat terik seorang remaja tengah menggembalakan sekawanan kambing milik Uqbah bin Mu’ith. Saat sedang menjalankan tugasnya, tiba-tiba ia melihat dari kejauhan dua orang lelaki datang menuju ke arahnya. Keduanya kelihatan sangat letih dan kehausan. Begitu tiba di dekatnya dan setelah memberi salam, salah seorang kemudian bertanya apakah ia mempunyai susu untuk menghilangkan dahaga mereka.
“Maaf aku hanyalah seorang penggembala. Kambing-kambing ini bukan milikku sehingga aku tak bisa memberi kalian minum,” dengan tegas remaja itu menjawab.
“Apakah kamu punya kambing betina tua yang tidak lagi dikawini oleh salah seekor jantan?” tanya salah seorang dari dua laki-laki yang menghampiri remaja tersebut.
BACA JUGA: 7 Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Sudah Tahukah Anda?
“Ada,” jawab remaja itu sambil bergegas mengambil kambing yang dimaksud dan bergegas memberikannya kepada lelaki yang bertanya tadi.
Ajaib. Seketika kantung susu kambing yang tadinya kempis itu mendadak penuh setelah orang itu mengusapnya. Temannya bergegas mengambil batu cembung untuk menampung susu yang dihasilkan kambing muda tersebut. Mereka bertiga kemudian meminum susu tersebut hingga kenyang.
BACA JUGA: Sahabat yang Rumahnya Paling Jauh dari Masjid
Setelah itu, lelaki itu kembali mengusap kantung susu kambing itu sehingga menjadi kempis seperti semula. Itulah awal pertemuan Abdullah bin Mas`ud, remaja pengembala dengan dua manusia mulia, Rasulullah Saw. dan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pertemuan yang sangat membekas di hati Abdullah bin Mas`ud. “Ajarkan aku keajaiban yang pernah engkau tunjukkan,” pinta Abdullah bin Mas`ud kala menemui Rasulullah Saw. usai peristiwa yang sangat membekas di hatinya itu. Peristiwa menakjubkan yang kemudian membuatnya mencari tahu siapa dua orang tersebut. Setelah mengetahuinya, Abdullah memutuskan untuk ikut bersama manusia mulia tersebut dan masuk Islam. []
Sumber: Para Abdullah di Sekitar Rasulullah/ Penulis: Haeriyah Syamsudin/ Penerbit: Khazanah Intelektual/ Bandung/ 2013