UMAR bin Khaththab awalnya adalah seorang pembenci Islam. Dia lalu berubah menjadi salah seorang pendukung utama Islam.
Maka tak heran jika para penulis Kristen semisal, Michael H. Hart, mencantumkan nama Umar sebagai satu-satunya tokoh muslim selain Nabi Muhammad Saw yang ditempatkan dalam urutan pertama sebagai salah seorang di antara 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah sepanjang masa. Pengaruhnya bahkan lebih tinggi daripada Julius Caesar (100-44 SM), penakluk Kartago dalam Perang Punik; atau lebih tinggi daripada Charlemagne (742-814), penguasa Romawi yang pernah menaklukkan Saksoni. ‘Dengan bala tentaranya yang disiplin,’ tulis Hart,”Umar telah melakukan penaklukan yang lebih besar dan lebih bermakna daripada yang dilakukan Julius Caesar dan Charlemagne.”
BACA JUGA: Kelembutan Hati Umar Sebelum Memeluk Islam
Seperti diketahui bahwa Umar ibn al-Khathab menjabat sebagai khalifah kedua selama 10 tahun. Selama masa kekhalifahannya, Umar banyak melahirkan berbagai prestasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, di antaranya adalah perluasan wilayah Islam, penetapan tahun Hijrah, membentuk dewan militer dan dewan-dewan lainnya, penertiban administrasi negara, dan sebagainya. []
Sumber: The Great of Two Umars/ Penulis: Fuad Abdurrahman/ Penerbit: Zaman/ Jakarta/ 2013