HARI Raya Iduladha identik dengan pemotongan dan pembagian daging kurban seperti kambing dan sapi. Biasanya, di hari raya seperti ini, warga akan mendapatkan daging yang melimpah untuk diolah dan dimakan.
Namun kali ini kita akan membahas efek dari mengonsumsi daging sapi secara berlebih. Mengonsumsi daging sapi secara berlebihan dapat memberi efek tersendiri bagi tubuh.
Dilansir dari Reader’s Digest, berikut hal-hal yang akan terjadi pada tubuh jika mengonsumsi daging secara berlebihan.
BACA JUGA: Mengharukan, Setelah Berkurban Sapi Rp10 Juta, Nenek Sahnun Dapat Hadiah Umrah
1 Mudah Sakit
Bukan hanya kulit yang membutuhkan vitamin C, tetapi juga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin C mungkin dapat membuat mudah sakit.
2 Sembelit
Daging hampir tidak memiliki serat. Biasanya serat didapatkan dari asupan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Jika Anda mengalami sembelit, itu tandanya tubuh membutuhkan sumber serat, kata Jenna.
“Kembali ke buah-buahan dan sayuran adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang sangat luar biasa,” ujar Jenna.
3 Risiko Batu Ginjal
Protein berlebih dari konsumsi daging dapat mempengaruhi ginjal karena senyawa purin dari daging dapat membentuk asam urat yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
4 Mengantuk
Mengonsumsi terlalu banyak daging sapi dapat menyebabkan kelelahan dan kabut otak, akibat protein dalam daging membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses.
“Bahan bakarnya (protein) membutuhkan waktu sedikit lama untuk sampai ke otak Anda, jadi Anda akan menjadi kurang fokus,” kata Caroline Passerrello, ahli gizi dan diet, serta juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics.
5 Perubahan pada Rambut dan Kulit
Vitamin C berperan dalam membentuk kolagen, protein yang memberi struktur pada kulit, rambut, kuku, tulang, dan banyak lagi. Sedangkan di dalam daging atau produk hewani, vitamin C sangat jarang ditemukan.
“Kulit Anda bisa kasar dan bergelombang. Anda mungkin melihat beberapa pertumbuhan rambut tubuh yang menarik,” tutur Jenna Braddock, ahli gizi dan diet.
6 Gangguan jantung
Manfaat lain dari serat adalah menjaga penyerapan kolesterol yang dapat melindungi jantung Anda. Daging tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol ‘buruk’ pada tubuh dan menyebabkan risiko jantung.
BACA JUGA: Sate Sapi Kurban, Resep Spesial Idul Adha
The American Heart Association merekomendasikan membatasi lemak jenuh 5 hingga 6 persen dari total kalori.
7 Radang
Penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh dalam daging dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh karena daging kurang mengandung antioksidan yang dapat melawan peradangan.
“Alasan mengapa ada rekomendasi bagi orang untuk ‘makan diet penuh warna’ karena masing-masing warna dalam buah dan sayuran adalah kelompok antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh,” tutur Jenna.
Faktanya, daging sapi mempunyai sumber nutrisi penting, seperti protein dan mineral. Namun, daging sapi juga bisa menjadi sumber lemak dan kolesterol jahat jika cara mengolahnya salah.
Dikutip dari Alodokter, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat harus tahu cara mengolah daging sapi yang benar. Berikut ulasannya:
Pertama, jangan lupa cuci tangan selama setidaknya 20 detik dengan air bersih dan sabun agar bakteri di tangan tidak menyebar. Ini dilakukan sebelum dan sesudah memegang daging sapi ya.
Gunakan pisau dan talenan yang berbeda ketika mengolah daging sapi agar bakteri tidak menyebar ke bahan makanan lain.
Buang lemak daging terlebih dahulu sebelum dimasak, terutama jika ingin membuat sup atau semur.
Jika ingin memasak daging sapi, disarankan untuk memanggangnya atau merebusnya, bukan menggoreng.
Jika digoreng, gunakan minyak yang sehat bagi jantung, seperti minyak bunga matahari, minyak kanola, minyak kedelai, atau minyak zaitun. Masak daging sapi dalam penggorengan, oven, atau air bersuhu setidaknya 71 derajat Celcius untuk membunuh bakteri. []