SAYA bukan NU, tapi saya salah satu dari sekian banyak orang yang mengagumi dan mencintai Syaikh KH. Maimun Zubair – rahimahullah wa askanahu fil jannah -. Bagi saya, beliau sosok ulama Rabbani yang sudah sangat sulit di dapatkan di zaman ini. Sosok yang berilmu luas, lembut, berwibawa, berakhlak mulia, kasih kepada umat, berhati-hati dalam bertindak dan berucap, jauh dari berbagai fitnah, kebapakan, sederhana, serta menjauhkan diri dari berbagai fitnah dunia, terutama jabatan dan popularitas.
Tidak akan kita dapatkan beliau berucap yang jelek walaupun kepada orang yang memusuhi beliau. Pribadi yang senantiasa berusaha untuk bersikaf inshaf (adil) kepada siapapun.
BACA JUGA: KH Maimoen Zubair, Inilah Profil serta Kiprahnya di Bidang Agama dan Politik
Beliau tidak hanya dicintai oleh kalangan Nadhiyyin (NU), akan tetapi juga dicintai oleh umat dari berbagai golongan dan ormas di luar NU. Dan salah satu dari mereka adalah saya. Di Indonesia ini, banyak orang pintar yang titelnya berderet, dari S1, S2, S3, bahkan Prof. Namun, bagi diri saya sendiri, berbagai wejangan dan nasihat Mbah Moen, memiliki rasa yang beda. Begitu menyentuh dan sangat mengena, dimana yang seperti ini sering kali tidak saya rasakan dari selain beliau. Wallahu a’lam, inilah keberkahan yang Allah berikan kepada siapa saja dari hamba-Nya yang Dia kehendaki. Keberkahan itu tidak bisa disetting oleh manusia. Itu murni anugerah Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang ulama yang layak untuk dijadikan panutan oleh umat, bahkan oleh para da’i di jalan Allah.
Kecintaan umat yang sedemikian besar, merupakan alamat adanya kecintaan Allah kepada beliau –rahimahullah-. Sebagaimana dalam sebuah hadis, Nabi ﷺ bersabda :
إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، قَالَ: فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ
“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala apabila mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril lalu berkata : “Sesungguhnya aku mencintai si fulan, maka hendaknya kamu mencintainya. “ Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil penduduk langit : “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka hendaknya kalian mencintainya. “Maka penduduk langit pun mencintainya. Jibril berkata : “Lalu diletakkanlah penerimaan (rasa cinta) di hati penduduk bumi kepadanya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, lafadz milik Muslim].
BACA JUGA: Ini Ibadah yang Dilakukan Mbah Moen Sebelum Wafat
Sebenarnya, saya telah memiliki rencana untuk sowan kepada beliau di PP. Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, tahun ini. Bahkan rencana ini pernah saya utarakan kepada salah seorang teman. Ingin merasakan kenikmatan duduk di majelis ilmu beliau dan mendengarkan nasihat-nasihat beliau. Qadarullah, beliau keburu wafat. Saya dan jutaaan umat muslim di Indonesia benar-benar merasa kehilangan. Saat menulis artikel ini, tanpa terasa air mata ini menetes. Semoga Allah merahmati beliau dan memasukkan beliau ke dalam Surga-Nya. Amin…ya Rabbal ‘alamin. []
Facebook: Abdullah Al-Jirani