LONDON — Seorang muslim memang harus berhati-hati terutama soal makanan. Memastikan kehalalan makanan yang dikonsumsi itu penting. Oleh karena itu, transparansi soal komposisi makanan yang beredar di pasaran juga penting. Jangan sampai terjadi kekecewaan seperti yang dialami Khalid Qadeer, seorang penasehat pajak di Inggris yang merasa tertipu setelah 12 tahun mengkonsumsi sandwich.
Khalid Qadeer, muslim yang telah mengkonsumsi sandwich baguette tuna mayo keluaran Pret a Manger selama 12 tahun, mengecam gerai terkenal yang telah berdiri sejak 1983 di Inggris itu. Sebab, Pret a Manger selama ini tak memberitahu bahwa ada campuran bahan tak halal dalam sandwich buatannya.
BACA JUGA:Â Bolehkah Muslim jadi Vegetarian?
Metro melaporkan, Khalid tidak pernah mengira bahwa sandwich kesukaannya dibuat dengan sesuatu yang tidak halal. Dia mengira sandwich kesukaannya itu hanya terbuat dari tuna, mayones dan beberapa irisan mentimun. Pret a Manger baru membuka ‘rahasia’ komposisi sandwich tersebut beberapa minggu lalu.
Khalid yang merupakan penasehat pajak itu pun akhirnya tahu bahwa sandwich favoritnya menggunakan cuka yang mengandung alkohol. Bahan tersebut tentu saja tidak boleh dikonsumsi oleh seorang muslim seperti dirinya. Namun masalahnya, bahan berjenis white wine vinegar itu baru dicantumkan di label komposisi pada beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya, Pret a Manger mendapati dua konsumennya meninggal karena alergi, sehingga kini daftar bahan-bahan lengkap atau komposisi yang terperinci pun dicantumkan di semua menu sandwichnya. Namun sayangnya, wine tidak disebutkan.
Saking kecewanya, Khalid bahkan mengadu ke manajer gerai lokal bernama Clive Schlee, yang kini menjadi CEO Pret a Manger. Pihaknya mengatakan ‘teknisian’ Pret a Manger telah menghitung kandungan alkohol pada cuka white wine untuk baguette tuna mayo.
BACA JUGA:Â Daging Ini Halal untuk Kami, Tapi Haram untuk Tuan
“Kami sekarang telah menetapkan bahwa sandwich kami mengandung hanya sedikit alkohol,” kata Schlee.
Dari sinilah Khalid memutuskan untuk bertemu CEO secara langsung, karena menurutnya toleransi orang muslim terhadap alkohol adalah nol. Jadi menurut Khalid, Pret a Manger perlu bertanggung jawab akibat banyaknya orang Muslim yang sudah makan sandwich miliknya.
Namun juru bicara Pret menegaskan bahwa sandwich mereka tidak pernah diberi label atau sertifikat halal.
“Meskipun kami sangat menyesal karena Mr Qadeer keliru, namun perlu diingat bahwa makanan dan minuman yang dijual di Pret a Manger tidak pernah dicap bersertifikat halal dan kami tidak pernah membuat klaim bahwa produk kami halal,” pungkas Schlee. []
SUMBER: METRO