SIKAP tegas dan temperamental Umar bin Khaththab ternyata berubah drastis ketika ia menyatakan diri masuk Islam. Namun itu tidak hanya ketika ia masuk Islam. Tetapi Umar juga lebih berubah drastis ketika ia diamanahi menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar.
Ketika ia telah dibaiat menjadi khalifah, pernah ia melewati biara seorang rahib, yang kemudian memanggilnya. Ketika melihat kehidupannya yang susah Umar menangis.
BACA JUGA: Dimarahi Istri, Khalifah Umar bin Khattab hanya Diam
Begitu diberitahukan kalau dia seorang Nashrani, Umar berkata, “Aku tahu dia seorang Nashrani, aku kasihan kepadanya. Sayang sekali ia dalam kelelahan dan kepayahan dalam kehidupan dunia ini, sedangkan di akhirat nanti ia masuk neraka.”
Pernah dikabarkan kepada Umar yang saat itu menjabat sebagai Amirul Mukminin, bahwa ada seseorang yang murtad, lalu oleh pasukan yang dipimpin oleh Abu Musa r.a, orang tersebut dihukum mati. Umar menyesalkan tindakan tersebut. Dan berkata, “Apakah engkau telah menahannya selama tiga hari dan memberinya makanan, serta memintanya untuk kembali kepada Islam dan bertaubat, kembali kepada perintah Allah?
BACA JUGA: Dialog Umar bin Abdul Aziz dan Tanah Makam
Lalu Umar berdoa, “Ya Allah Astaghfirullah, sesungguhnya aku tidak hadir saat itu, tidak memerintahkannya, dan tidak ridha atas apa yang mereka lakukan jika kabar ini sampai kepadaku sebelumnya.”
Walaupun secara hukum syariat, apa yang dilakukan oleh Abu Musa sebagai komandan pasukan tidak salah, tetapi tetap saja hal itu meresahkan Umar sebagai Amirul Mukminin, yang sebenarnya harus melindungi semua manusia yang berada di bawah pemerintahannya. []