EKONOMI dan keuangan yang terjadi secara global (di seluruh dunia) membuat hidup kita mungkin semakin terhimpit dalam berbagai kesulitan. Sedekah bisa menjawab persoalan itu.
Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah swt berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah saw menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah saw, ‘’Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.’’ Dalam hadis lain, Rasulullah saw menjelaskan, ‘’Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, ‘Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah’. Yang satu lagi menyeru, ‘Musnahkanlah orang yang menahan hartanya’.’’
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah swt. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.
Dari segi bentuknya, sedekah sesungguhnya tidak dibatasi pemberian dalam bentuk uang, tetapi sejumlah amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim, termasuk sedekah sebagaimana hadis dari Abu Musa r.a. berkata bahwa nabi saw. bersabda, “Tiap Muslim wajib bersedekah.”
Sahabat bertanya, “Jika tidak dapat?” Nabi menjawab, “Bekerjalah dengan tangannya yang berguna bagi dirinya dan ia dapat bersedekah.” Sahabat bertanya lagi, “Jika tidak dapat,” jawab Nabi, “Membantu orang yang sangat membutuhkan.” Sahabat bertanya lagi, “Jika tidak dapat?” Jawab Nabi, “Menganjurkan kebaikan.” Sahabat bertanya lagi, “Jika tidak dapat?” Nabi menjawab, “Menahan diri dari kejahatan, maka itu sedekah untuk dirinya sendiri.”
Hadis tersebut menggambarkan empat tingkatan.
Pertama, bekerja dan berusaha dengan kemampuannya sehingga ia mendapat keuntungan dan dari keuntungan itu ia dapat bersedekah. Keutamaan seorang Muslim jika ia bekerja dengan tekun penuh keikhlasan, ia akan kuat secara ekonomi yang dipandang oleh Allah lebih baik dan lebih dicintai.
Kepada Muslim yang diberi rezeki oleh Allah kemudian ia menyedekahkannya di jalan Allah kita patut meneladaninya sebagaimana hadis dari Abdullah bin Mas’ud riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah bersabda, tidak ada iri hati yang diperbolehkan, selain terhadap dua hal, yaitu, terhadap seorang Muslim yang dianugerahi harta benda dari Allah, lalu tergeraklah hatinya untuk menghabiskannya menurut jalan yang hak dan terhadap seorang Muslim yang telah diberi ilmu yang bermanfaat oleh Allah, lalu ia menggunakannya untuk mengadili manusia dan mengajarkannya.”
Kedua, membantu orang yang sangat butuh bantuan. Sangat dianjurkan sebagai salah satu bentuk kepedulian kemanusiaan, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 280, “Dan jika orang yang berutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia memiliki kelapangan dan kemampuan. Dan bersedekahlah sebagian atau seluruh piutangnya itu lebih baik bagimu jika kamu betul-betul tahu.”
Ketiga, menyuruh kepada kebaikan. Kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena perintah dari seorang Muslim akan menjadi sedekah karena siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka seolah-olah ia melakukan kebaikan sebagaimana seseorang melakukan kebaikan.
Keempat, menahan diri dari perbuatan yang buruk yang dapat menjerumuskan seseorang pada kezaliman sebagai bentuk sedekah, karena menahan diri adalah sikap yang cukup sulit untuk dilakukan dan hanya orang yang sudah terlatih saja yang akan mampu menahan diri dari segala bentuk kejelekan.
Dari penjelasan hadis di atas, sedekah tidak mesti dengan hanya mengeluarkan sejumlah materi atau uang, tetapi semua amal kebajikan yang dilakukan seorang Muslim, seperti menciptakan kebersihan lingkungan, bersikap santun, memberikan pendidikan agama kepada anak dan istri dan bahkan memberikan senyuman pun adalah sedekah (H.R. Baihaqi).
Bersedekah merupakan aktivitas seorang Muslim yang memiliki sifat keutamaan, karena ketinggian derajat seorang Muslim ditentukan oleh sebesar dan sejauh mana ia memiliki kepedulian dan kepekaan sosial kepada Muslim yang lainnya. Jadi, krisis keuangan global? Siapa takut! Bersedekahlah! Allah swt menjamin, kita tidak akan pernah menjadi faqir! []