DARI Ummul Mukminin Aisyah, ia berkata, “Abu Bakar ash-Shiddiq memiliki budak yang bekerja untuknya. Beliau biasa mengambil jatah dari penghasilan budak tersebut dan makan darinya.”
Suatu hari, budak Abu Bakar datang membawa makanan dari penghasilannya kemudian Abu Bakar langsung menyantapnya makanan itu.
BACA JUGA: Buku Catatan Abu Bakar tentang Sikap, Perbuatan, dan Ucapan Rasulullah
Setelah Abu Bakar selesai makan, budak tersebut mengatakan, “Wahai Tuanku, biasanya setiap malam engkau bertanya kepadaku tentang setiap hasil usahaku, tetapi mengapa malam ini engkau tidak bertanya terlebih dahulu?”
Abu Bakar menjawab, “Yang menyebabkan hal itu tidak lain adalah karena rasa lapar. Memangnya dari mana harta tersebut?”
Maka budak tersebut menceritakan usahanya. Ia berkata, “Dahulu pada masa jahiliyah aku pernah meramal seseorang. Padahal aku tidak bisa meramal, aku hanya menipu. Lalu ia memberikan upah atas ramalan tersebut yaitu makanan yang tuan makan ini.”
Serta-merta Abu Bakar menjawab, “Hampir saja engkau membunuhku.” Lalu Abu Bakar memasukkan tangannya ke mulut dan berusaha memuntahkan setiap makanan yang tertelan, tetapi usahanya tidak berhasil.
Kemudian dikatakan, “Sesungguhnya makanan itu tidak dapat keluar kecuali dengan air.” Maka Abu Bakar meminta segelas air lalu meminumnya dan memuntahkannya hingga keluar semua makanan yang dimakan.
Lalu budaknya berkata, “Engkau lakukan ini hanya karena ingin memuntahkan makanan yang telah engkau makan?”
BACA JUGA: Rasulullah Sering Bepergian Bersama Abu Bakar dan Umar
Abu Bakar lantas menjawab, “Seandainya makanan ini tidak keluar kecuali harus mengeluarkan nyawaku, maka sungguh akan kulakukan.”
Setelah itu, Abu Bakar berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap anggota tubuh yang tumbuh dari sesuatu yang tidak halal, tentunya api neraka itu lebih berhak baginya.” []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.