LOKASI wisata lazimnya menjadi tempat yang menyenangkan dan penuh dengan kegembiraan. Namun siapa sangka, beberapa tempat wisata ternyata pernah menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian.
Di balik keindahannya, tempat-tempat wisata ini pun menyimpan misteri dan sejarah yang menyeramkan. Di mana saja ya? Berikut daftarnya.
BACA JUGA: Hotel Syariah di Thailand jadi Magnet Wisatawan
1
Gua Jomblang, Yogyakarta
Gua Jomblang merupakan salah satu gua vertikal yang cukup terkenal di kalangan traveler. Lokasinya berada di Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Gua ini menyuguhkan keindahan sinar matahari yang biasa disebut ‘cahaya surga’.
Namun di balik keindahannya, Gua Jomblang ternyata pernah menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian massal, yakni pembantaian ratusan orang yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia atau PKI.
Orang-orang tersebut dibariskan di pinggir mulut gua dengan tangan terikat satu sama lain. Ketika satu orang ditembak, maka seluruhnya akan ikut terjatuh ke dasar gua dan tewas mengenaskan.
2 Museum Fatahillah, Jakarta
Siapa yang tak kenal Museum Fatahillah? Museum yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, ini kerap menjadi tempat nongkrong kaum milennialls hingga tempat piknik asyik untuk keluarga.
Namun sebelum menjadi destinasi wisata, Museum Fatahillah dulunya sempat menjadi penjara dan tempat eksekusi. Sekitar tahun 1740, Gubernur Hindia Belanda Adriaan Valckenier pernah memerintahkan ribuan orang Tionghoa berbaris di depan Museum Fatahillah.
Mereka kemudian dieksekusi secara sadis oleh para algojo yang telah disiapkan. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Geger Pecinan.
3 Pulau Nusa Barung, Jember, Jawa Barat
Pulau Nusa Barung terletak di Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pulau ini terkenal sangat indah dan masih alami. Pasirnya putih bersih, dikelilingi hutan hijau, dan air lautnya berwarna biru kehijauan.
Namun di balik keindahannya, Nusa Barung ternyata punya sejarah yang cukup memilukan. Dulunya wilayah ini masuk dalam kekuasaan Kerajaan Blambangan.
Sekitar tahun 1777, terjadi peperangan antara Kerajaan Blambangan dengan Pemerintahan Belanda yang menewaskan banyak orang di sini. Sejak itu, Pulau Nusa Barung terlarang bagi penduduk sekitar. Pada tahun 1920, pulau ini resmi dijadikan cagar alam.
4 Hutan Jati Petak 45F, Kendal, Jawa Tengah
Hutan Jati Petak 45F terletak di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar percaya hutan ini merupakan tempat yang angker.
Pasalnya, pada 1965, kawasan hutan ini menjadi lokasi pembantaian para terduga simpatisan PKI. Konon, para pengikut PKI tersebut dipaksa menggali lubang untuk makamnya sendiri, sebelum akhirnya ditembaki dengan menggunakan senjata.
5 Gua Jepang, Bandung
Bandung juga punya lokasi wisata yang ternyata memiliki sejarah kelam, salah satunya adalah Gua Jepang. Gua Jepang terletak di Taman Hutan Ir. Juanda, Dago Atas, Bandung. Dibangun pada 1942, suasana yang sangat gelap dan lembab akan menyambut siapa saja yang masuk ke gua ini.
Dulunya, lorong-lorong gua ini menjadi saksi bisu tewasnya ratusan romusha atau pekerja paksa. Mereka tewas dalam proses membangun gua pertahanan ini selama tiga tahun dan terbunuhnya ratusan prajurit Jepang yang dibantai sekutu akhir tahun 1945.
6 Pulau Kumala, Tenggarong
Pulau Kumala yang terletak di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kini menjadi tempat yang Instagramable dan ramai dikunjungi wisatawan. Pulau yang memiliki luas wilayah 76 hektare ini memiliki banyak spot yang memanjakan para wisatawan untuk ber-selfie ria.
Namun, sebelum tahun 2000, tempat ini merupakan pulau kosong. Saking lamanya tak terjamah manusia, tempat ini pun dipercaya jadi sarangnya makhluk halus.
Banyak yang mengaku diganggu penampakan makhluk gaib seperti sosok genderuwo atau sosok wanita cantik berwajah pucat yang tiba-tiba hilang saat didekati.
BACA JUGA: Jalan-Jalan ke Medan, Ini 3 Tempat Wisata yang Harus Kamu Kunjungi
7 Lawang Sewu, Semarang
Siapa yang tak kenal Lawang Sewu? Gedung megah nan indah yang berwarna putih ini merupakan salah satu ikon Kota Semarang.
Lawang Sewu dibangun pada 1904. Dulunya gedung ini digunakan sebagai kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS.
Pada masa penjajahan Jepang, gedung ini sempat disulap menjadi penjara bawah tanah yang digunakan untuk menyiksa para penduduk pribumi. Selain itu, Lawang Sewu juga pernah menjadi tempat pertempuran antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) melawan Jepang.
Para pemuda yang meninggal itu kemudian dimakamkan di halaman Lawang Sewu. Namun pada 1975, jenazah para pemuda ini dipindahkan di makam pahlawan. Untuk memperingati gugurnya pemuda-pemuda ini, dibangunlah Tugu Muda di depan Lawang Sewu. []
SUMBER: POPBELA