PALESTINA–Anggota biro politik Hamas, Husam Badran mengatakan bahwa para pemimpin Israel telah memperbaharui seruan mereka untuk membagi Masjidil Aqsha secara tempat dan waktu. Para pemimpin Israel juga mendukung kejahatan para tentara yang biasa terjadi sehari-hari di sana, sebagai rencana nyata yang diterapkan di lapangan tanpa ragu.
Hal itu disampaikan Badran mengomentari seruan mengeri keamanan internal Israel, Ghilad Ardan untuk membagi Masjidil Aqsha secara tempat dan waktu.
BACA JUGA: Khatib Al-Aqsha: Rencana Deal of Century akan Gagal dengan Izin Allah
Badran menegaskan, para pemimpin zionis tak berhasil memahami reaksi rakyat Palestina dalam membela Masjidil Aqsha, yang menegaskan kesiapan rakyat melakukan pembelaan dengan nyawa, darah dan harta, karena Masjidil Aqsha merupakan batas toleransi yang tak boleh dinodai.
Menurut Badran, langkah Israel membagi Masjidil Aqsha untuk menyambut arahan pimpinan partai ekstrimis zionis sebagai langkah yang rugi, yang akan digagalkan oleh rakyat Palestina, yang akan mempertahankan identitas Al-Aqsha sebagai milik bangsa Arab dan umat Islam.
Sementara itu anggota parlemen Palestina dari Hamas di Tulkarm, Fathi Qar’awi menegaskan bahwa seruan menteri dalam negeri Israel untuk membagi Masjidil Aqsha secara tempat dan waktu, merupakan rencana yang telah mereka gagas sejak beberapa dekade.
Dan kondisi internal Palestina yang belum menyatu saat ini, menjadi kesempatan bagi Israel untuk menerapkan rencana mereka terhadap tempat suci Islam, Israel tak peduli dengan pengaduan Palestina ke PBB, yang selalu gagal menerapkan resolusinya terhadap Israel. Sehingga hanya persatuan nasional Palestina yang mampu menjadi tameng yang akan menggagalkan rencana pembagian tersebut.
BACA JUGA: Seruan Padati Al-Aqsha dengan Sejuta Jemaah
Menurut Qar’awi, selagi aparat keamanan otoritas Palestina memburu dan menangkapi para pejuang Palestina di Tepi Barat, maka seruan di media sosial tak akan bisa melindungi tempat suci Islam di Palestina.
Dan sangat disayangkan sikap diam otoritas Palestina, yang dimanfaatkan penjajah Israel untuk memperluas permukiman zionis di Tepi Barat, sikap diam tersebut akan menyebabkan tempat suci Islam hilang dirampas penjajah, pihak otoritas Palestina harus serius menghadapi upaya Israel, dan melindungi tempat suci Islam.
Menurut Qar’awi, otoritas Palestina tak cukup hanya sekadar menyerukan konferensi Islam Arab atau menggelar pertemuan Liga Arab, tapi yang harus dilakukan adalah membebaskan para tawanan politik, dan memberikan keluasan kepada pihak perlawanan dan rakyat Palestina untuk melindungi tempat suci mereka dengan cara yang mereka anggap sesuai.
SUMBER: PALINFO