PALESTINA–Tokoh Hamas di provinsi Jerikhi, Syakir Imarah menegaskan bahwa peristiwa yang menimpa tawanan Bassam al-Sayeh dan puluhan lainnya yang syahid, adalah kebijakan Israel menghabisi para tawanan Palestina lewat penelantaran medis.
Imarah menegaskan, kebijakan penelantaran medis yang secara sengaja ditempuh pihak penjara Israel terhadap tawanan Palestina, bukan hal baru, sejumlah tawanan telah gugur akibat kebijakan tersebut, terakhir menimpa Bassam al-Sayeh.
BACA JUGA: Tawanan Palestina Meninggal Dunia di Penjara Israel
Disebutkan bahwa contoh al-Sayeh dan sakit kankernya, serta kesabarannya dalam berkorban mengungkap betapa kuatnya keimanan di hati para tawanan di satu sisi, dan betapa zalimnya kebijakan yang menimpa mereka di sisi lainnya.
Penjajah Israel merupakan pihak yang paling bertanggung jawab akibat kematian para tawanan Palestina. Pihak penjara Israel menghabisi al-Sayeh secara perlahan, lewat penundaan pengobatan dan penelantaran medis secara sengaja, tindakan ini merupakan kejahatan keji yang ditempuh Israel terhadap para tawanan Palestina yang menderita sakit, dimana sebagiannya masuk kategori sakit parah.
BACA JUGA: Sudah Diterima di Harvard, Remaja Palestina Ini malah Ditolak Masuk AS
Imarah menyebutkan kebijakan penjajah zionis menerapkan sanksi terhadap keluarga para syuhada dengan menahan jenazah mereka. Israel tak cukup melakukan penelantaran medis terhadap para tawanan, melainkan juga menahan jenazah para tawanan, di tengah desakan dari lembaga kemanusiaan dan HAM untuk menghentikan kebijakan tersebut.
Para tawanan membutuhkan dukungan serius, terutama mereka yang menderita sakit, bukan hanya simbolis baik formal maupun non-formal, tetapi dukungan massa untuk membela mereka agar tak menyusul satu demi satu gugur akibat penelantaran medis oleh pihak penjara Israel. []
SUMBER: PALINFO