INDONESIA kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kali ini Tanah Air berduka atas wafatnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Beliau meninggal pada hari Rabu 11 September 2019.
Seperti kita tahu, Habibie merupakan anak bangsa berprestasi di kancah internasional. Sosok BJ Habibie sangat dihormati oleh ilmuan dunia khususnya di bidang penerbangan.
BACA JUGA: Ini Kata-kata BJ Habibie yang Selalu Diingat Susi Pudjiastuti
Yang menarik dari kisah kecerdasan BJ Habibie adalah ditemukannya rumus untuk menghitung keretakan atau Crack propagation on random sampai ke atom. Untuk menghargai kecerdasannya dan kontribusinya, persamaan tersebut diberi nama Faktor Habibie.
Tidak sampai di situ, Habibie juga mendapat julukan sebagai Mr. Crack oleh para spesialis penerbangan. Habibie juga mendapatkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar di ITB (Insstitute Reknologi Bandung) pada tahun 1967.
Selain dinobatkan menjadi Guru Besar ITB, Habibie juga mendapatkan gelar tertinggi di ITB yaitu Ganesha Praja Manggala. Dengan segala kecerdasan yang dimilikinya, beliau mendapatkan banyak pengakuan dari Lembaga kelas internasional seperti:
BACA JUGA: Rangkaian Proses Pemakaman Presiden RI ke-3 BJ Habibie
Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga penerbangan Jerman), The Royal Aeronautical Society London dari Inggris, The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace dari Francis, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences dari Swedia dan yang terakhir dari The US Academy of Engineering Amerika Serikat.
Selain pengakuan dari banyak Lembaga luar negeri, Habibie pun mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi yaitu Edward Warner Award serta Award von Karman dimana penghargaan ini hampir setara penghargaan Hadiah Nobel. Selain itu Habibie juga peraih penghargaan Theodore van Karman Award yang bergengsi di Jerman. []
SUMBER: ROMADECADE.ORG