TANYA:
Apakah ada malaikat yang mengetahui segala sesuatu di langit dan bumi, serta mengetahui jumlah tetesan air dan butiran debu?
Jawab:
Hanya Allah Azza Wa Jalla yang mengetahui segala sesuatu di langit dan bumi dan mengetahui jumlah tetesan air serta jumlah butiran debu. Tidak ada satu makhluk ciptaanNya yang mengetahui hal tersebut. Tidak pula ada malaikat yang taat beribadah atau nabi yang diutus yang mengetahui semua itu. Maka siapa yang berkata bahwa ada malaikat yang mengetahui hal tersebut, maka dia telah berdusta kepada Allah yang mengetahui perkara gaib di langit dan bumi.
BACA JUGA: 9 Golongan Orang yang akan Didoakan Malaikat
Allah Ta’ala berfirman,
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (سورة الأنعام: 59)
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” SQ. Al-An’am: 59
Allah Ta’ala juga berfirman,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ (سورة النمل: 65)
“Katakanlah: “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” SQ. An-Naml: 65.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala berfirman dengan memerintahkan RasulNya shallallahu alaihi wa sallam untuk mengajarkan kepada seluruh makhlukNya, “Bahwa tidak ada yang mengetahui perkara gaib selain Allah Azza wa Jalla, yang esa dalam hal ini hanyalah Allah, tidak ada sekutu baginya.”
Dari Tafsir Ibnu Katsir, 6/207.
Imam Bukhari, no. 4697, meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ : لَا يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ ، وَلَا يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ ، وَلَا يَعْلَمُ مَتَى يَأْتِي الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ ، وَلَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا اللَّهُ
“Kunci-kunci gaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya selain Allah; Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi esok selain Allah, tidak ada yang mengetahui apa yang terkandung dalam rahim selain Allah, tidak ada yang mengetahui kapan datangnya hujan selain Allah, tidak ada yang mengetahui di negeri mana seseorang akan mati selain Allah dan tidak ada yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat selain Allah.”
Akan tetapi Allah akan memperlihatkan kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhlukNya dari perkara gaib yang Dia kehendaki untuk diperlihatkan. Allah Ta’ala berfirman,
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا * إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا (سورة الجن: 26-27)
“(dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” SQ. Jin: 26-27
Para ulama yang tergabung dalam Al-Lajnah Daimah berkata, “Ilmu gaib merupakan kekhususan Allah Ta’ala, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya dari kalangan makhluknya, baik jin atau selainnya kecuali apa yang Allah wahyukan kepada siapa yang Dia kehendaki dari para malaikat dan rasul-Nya. (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 1/346).
BACA JUGA: Kisah Perang Badar hingga Datangnya Pertolongan Malaikat
Memang ada malaikat yang ditugaskan menurunkan hujan dan mengaturnya sebagaimana yang Allah kehendaki, dia adalah malaikat Mikail alaihissalam. Dia memiliki pendamping yang melaksanakan segala apa yang Allah perintahkan kepada mereka. Akan tetapi semua itu tidak terjadi kecuali atas kehendak, hikmah dan ilmu Allah Ta’ala. Mereka tidak mengetahui segala sesuatu, bahkan tidak berkuasa melakukan sesuatu kecuali atas izin Allah. Sebagaimana hal itu tidak berarti bahwa mereka jumlah tetesan air, akan tetapi ilmu mereka terbatas dengan apa yang Allah ajarkan kepada mereka. Ucapan mereka adalah sebagaimana yang Allah kabarkan tentang mereka,
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ (سورة البقرة: 32)
“Mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” SQ. Al-Baqarah: 32.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini merupakan pengagungan dan pengakuan kesucian malaikat terhadap Allah Ta’ala bahwa seseorang dapat mengetahui sesuatu tak lain sebagaimana Allah kehendaki dan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatu kecuali sebagaimana yang telah Allah ajarkan kepadanya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/225). Wallahua’lam. []
SUMBER: ISLAMQA