SUATU hari seorang cucu datang kepada kakeknya dan bertanya, “Apakah itu jiwa?”
Sang kakek menceritakan sebuah cerita, yang pernah ia dengar dulu dari kakeknya sendiri: Dikatakan bahwa ada tiga ‘Aku’ dalam diri manusia, yang mendukung dan membimbing dia melalui seluruh hidupnya.
‘Aku’ yang pertama adalah ‘Aku’ yang terdingin. Hal ini bisa dilihat oleh setiap orang di sekitarnya. ‘Aku’ yang kedua adalah ‘Aku’ yang terpanas. Hal ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang terdekat.
‘Aku’ Pertama dan ‘Aku’ kedua selalu berdebat untuk kekuasaan atas manusia, dan perselisihan mereka membangun rasa keraguan dan ket’Aku’tan dalam diri kita. Dan hanya ‘Aku’ yang ketiga, yang bisa mendamaikan dan mencari kompromi antara kedua ‘Aku’ sebelumnya. Tidak ada yang bisa melihatnya. Kadang-kadang kita tidak menyadari keberadaannya, tetapi selalu ada di dekat kita.
“Aku tidak pernah mendengar tentang hal itu,” kata cucunya.
Si kakek tersenyum dan menjawab “ ‘Aku’ yang pertama adalah pikiran, jika digunakan lebih dari ‘Aku’ yang kedua, orang akan menjadi penuh perhitungan dan dingin. ‘Aku’ yang kedua adalah hati, jika menang, kita akan menjadi naif, dan mudah untuk menyakiti dan menipu. ‘Aku’ yang ketiga adalah jiwa, yang dapat mengembalikan keseimbangan dalam diri kita.” []